Adhi Karya Tegaskan Proyek LRT Jabodebek Masih Terus Berjalan

Selain LRT Jabodebek, ada juga pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek serta Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2018, 14:52 WIB
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk menegaskan pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek tidak dihentikan dan masih berlanjut. Hanya saja, waktu pengerjaan proyek tersebut dikaji ulang oleh pemerintah.

"LRT yang dihentikan sudah dibahas dan sudah diklarifikasi. Itu tidak dihentikan tapi ada window time yang diatur," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Entus mengakui, di ruas Tol Jakarta-Cikampek kilometer 17 kerap terjadi penumpukan pengerjaan proyek besar secara bersamaan.

Selain LRT Jabodebek, ada juga pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek serta Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

"LRT sendiri relatif sudah tidak mengganggu jalan. Window timenya kita startnya jam 22.00 WIB hingga 05.00 WIB," jelas dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memastikan bahwa pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek)  tetap berjalan atau dengan kata lain tidak ada penundaan.

Pemerintah, menurut dia, hanya menginstruksikan pengerjaan proyek di ruas Cikampek dilakukan secara bergantian.

"LRT tidak ada penundaan. Dari awal (target) selesainya akhir 2019," kata dia, Selasa (27/11).

Menurut Menhub, yang dia instruksikan beberapa waktu lalu adalah mengatur agar proyek-proyek akan dilakukan secara bergilir.

"Yang saya sampaikan kemarin bukan penundaan tapi me-manage waktu mereka bekerja dengan waktu dan ruang. Digilir iya," kata dia.

Dia menegaskan bahwa proyek-proyek tersebut akan tetap berjalan dan selesai sesuai dengan jadwal yang telah dipatok sebelumnya.

"Katakankah di Cikunir yang kerja elevated dulu setelah itu KCC. Tapi saya mengapresiasi rencana-rencana mereka untuk mulai mengoperasikan. Elevated harus selesai saat mudik Lebaran. LRT akhir 2019 tidak ada penundaan, tetap (berjalan)," tegas Menteri Budi. (Teresa Rachel)

 


Menhub: Proyek LRT Bukan Biang Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek

Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
 
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) bukan penyebab dari kemacetan parah yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek selama ini.
 
Hal tersebut setelah dirinya menerima laporan hasil rapat yang digelar Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan sejumlah pihak terkait.‎‎
 
 
"Rapat BPTJ kemarin, ada dua rekomendasi yang secara prinsip," ujar dia dalam acara Simposium Internasional Lingkungan Kelautan di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
 
Salah satu rekomendasi yang dihasilkan yaitu soal keberadaan alat-alat berat dari pengerjaan proyek kereta cepat dan tol Jakarta Cikampek II (elevated). Rupanya keberadaan alat-alat berat di ruas tol Jakarta-Cikampek ini yang menjadi penyumbang kemacetan.
 
"Rekomendasi bagi mereka yang membangun di situ. Dari hasil yang kita lakukan, antara kereta cepat dan elevated, itu kerja sama dalam satu entitas. Kita jadikan satu kontraktor. Supaya alat-alat beratnya tidak bertumpuk di persimpangan Cikunir. Dengan itu, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk berjalan bisa tetap berjalan," jelas dia.
 
Sementara untuk proyek LRT, lanjut dia, tidak berdampak pada kemacetan karena lokasi pengerjaannya yang tidak berada di titik kemacetan. Oleh sebab itu, proyek transpotasi massal ini dinyatakan tidak menjadi masalah.
 
"Setelah kita klarifikasi, ternyata LRT berkegiatan di km 15, jadi tidak masalah. Tetapi atas dua titik kegiatan itu (kereta cepat dan tol elevated) akan terus pantau titik-titik agar ruang jalan itu bisa berjalan baik," tandas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya