Liputan6.com, Jakarta Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk menegaskan pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek tidak dihentikan dan masih berlanjut. Hanya saja, waktu pengerjaan proyek tersebut dikaji ulang oleh pemerintah.
"LRT yang dihentikan sudah dibahas dan sudah diklarifikasi. Itu tidak dihentikan tapi ada window time yang diatur," kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Entus mengakui, di ruas Tol Jakarta-Cikampek kilometer 17 kerap terjadi penumpukan pengerjaan proyek besar secara bersamaan.
Baca Juga
Advertisement
Selain LRT Jabodebek, ada juga pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek serta Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
"LRT sendiri relatif sudah tidak mengganggu jalan. Window timenya kita startnya jam 22.00 WIB hingga 05.00 WIB," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memastikan bahwa pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) tetap berjalan atau dengan kata lain tidak ada penundaan.
Pemerintah, menurut dia, hanya menginstruksikan pengerjaan proyek di ruas Cikampek dilakukan secara bergantian.
"LRT tidak ada penundaan. Dari awal (target) selesainya akhir 2019," kata dia, Selasa (27/11).
Menurut Menhub, yang dia instruksikan beberapa waktu lalu adalah mengatur agar proyek-proyek akan dilakukan secara bergilir.
"Yang saya sampaikan kemarin bukan penundaan tapi me-manage waktu mereka bekerja dengan waktu dan ruang. Digilir iya," kata dia.
Dia menegaskan bahwa proyek-proyek tersebut akan tetap berjalan dan selesai sesuai dengan jadwal yang telah dipatok sebelumnya.
"Katakankah di Cikunir yang kerja elevated dulu setelah itu KCC. Tapi saya mengapresiasi rencana-rencana mereka untuk mulai mengoperasikan. Elevated harus selesai saat mudik Lebaran. LRT akhir 2019 tidak ada penundaan, tetap (berjalan)," tegas Menteri Budi. (Teresa Rachel)
Menhub: Proyek LRT Bukan Biang Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek
Advertisement