Liputan6.com, Jakarta - Bermain gim bisa menyebabkan kecanduan, termasuk memainkan gim milik Epic, Fortnite Battle Royale, yang bisa membuat ketagihan.
Karena kecanduan gim ini, sejumlah anak bahkan dipaksa oleh orangtua untuk mengikuti rehabilitasi. Tujuannya adalah membuat anak-anak tak lagi kecanduan gim tersebut.
Dilansir Bloomberg, Jumat (30/11/2018), hal tersebut dilakukan oleh orangtua bernama Debbie Vitany. Anak Vitany yang berusia 17 tahun, Carson, rupanya memainkan gim ini selama 12 jam sehari.
Baca Juga
Advertisement
Carson tak lelah main selama itu untuk mendapatkan senjata dan berbagai sumber daya di dunia gim. Tujuannya adalah menjadi pemenang gim.
Bahkan gara-gara main gim, Carson sempat mendapat keluhan dari guru karena sering tidur di kelas dan nilainya menurun drastis.
"Kami telah membuat kemajuan dalam membuat Carson mengurangi waktu Fortnite-nya dan membuatnya tidur lebih baik. Namun dia terus kembali ke kebiasaan lamanya. Saya belum pernah melihat ada gim yang memiliki kontrol demikian terhadap pikiran anak-anak," tutur Vitany.
Tidak hanya dirinya, menurutnya banyak orangtua dan guru lain di seluruh dunia yang mengalami hal sama. Sekadar informasi, kini 200 juta gamers bermain Fortnite. Gim ini telah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar untuk pengembangnya, Epic Games Inc.
Bikin Kecanduan Seperti Heroin
Dilaporkan Bloomberg, sejumlah ahli bahkan menghubungkan gim dengan obat terlarang yang juga menyebabkan kecanduan.
Ahli tingkah laku dari Inggris Lorrine Marer yang bekerja dengan anak-anak kecanduan gim mengatakan, gim bersifat mirip dengan heroin.
"Gim ini seperti heroin. Saat kamu terjerat dengannya, sulit untuk menyudahi," tutur Marer.
Sifat adiktif Fortnite ini bukanlah hal yang baru diketahui. Awal tahun ini, di Inggris, ada sejumlah kasus perceraian yang dipicu oleh Fortnite. Namun, bukan hanya gim Fortnite saja yang membuat para gamers kecanduan.
Advertisement
Gim Lain yang Bikin Kecanduan
Sebelumnya, gim seperti World of Warcraft juga dituding jadi penyebab utama para gamers mengabaikan tugas-tugas mereka seperti menjaga anak atau merawat kesehatan diri sendiri.
Bahkan, organisasi kesehatan dunia WHO baru-baru ini mengakui adanya "gaming disorder". Penyakit ini merupakan sebuah penyakit di mana si gamers lebih memprioritaskan waktu untuk main gim ketimbang menjalankan aktivitas lainnya.
Pihak Epic sendiri selaku pengembang Fortnite menolak untuk berkomentar tentang masalah kecanduan ini.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: