Liputan6.com, Pekanbaru - Menjadi wilayah termuda di Riau setelah terpisah dari Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti berhasil menjadikan tanaman sagu menjadi ikon daerahnya. Berbagai produk sagu diproduksi massal, satu di antaranya mi sagu.
Mi warga Pekanbaru atau kabupaten lainnya yang melancong ke Meranti, kepulangannya tidak akan ditanya kabar, apakah baik atau tidak. Biasanya yang ditanyai ada atau tidak membawa bahan mi sagu mentah.
Jawabannya selalu ada. Sebab, satu kantong mie masih mentah harganya cukup murah. Mi ini lalu akan sedap pada waktunya jika diolah menjadi panganan, mulai dari mie sagu goreng ataupun basah (berkuah).
Baca Juga
Advertisement
Mengolah sendiri tentu tidak sulit. Mi mentah tadi cukup direbus dengan air lalu diangkat beberapa menit setelah mendidih. Mi yang sudah masak ini dibuat tergantung selera kokinya, apakah digoreng atau dibuat tumisan.
"Kalau ingin pedas, tinggal dibanyakin cabainya. Bisa ditambah rawit, kalau ingin rasa menggigit lagi," kata Putri, seorang ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru yang baru saja mendapatkan bahan mie ini sebagai oleh-oleh ditulis 29 November 2018.
Membuat mi goreng sagu, sama ketika mengolah mi kuning yang bisanya dijual di pasar. Adonan cabai merah, rawit, bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan garam tinggal digoreng pakai minyak.
"Goreng dulu semua adonan tadi, kalau udah matang masukkan mi tadi. Kalau ingin dibuat mi goreng, tunggu sampai kering, kalau ingin tumisan tinggal ditambah air. Yang berair tentunya harus dikurangi bumbunya biar tidak asin," kata Putri.
Dalam beberapa menit, mi ini siap dihidangkan. Lebih gurih kalau disantap tengah hangatnya karena kali dingin, mi ini akan lengket. Sebagai panganan yang mengandung karbohidrat sama dengan beras, satu porsi saja sudah membuat kenyang.
Di Kota Pekanbaru, mi ini sangat mudah ditemui. Terutama di pusat-pusat kuliner yang menjajakan sarapan pagi, karena biasanya mi sagu menjadi menu utama. Harga satu porsinya tak begitu mahal. Cukup Rp 10 ribu saja, dan anda akan kenyang sampai siangnya.
Mi ini, selain menjadi ikon di Meranti, juga juga jadi ikon kuliner khas Kota Pekanbaru yang wajib dicicipi kalau berkunjung ke Kota Bertuah.
Terkait sagu, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir kepada wartawan menyebut tengah memperjuangkan agar sagu menjadi komoditas strategis nasional. Hal ini sudah berulang kali dibicarakannya dengan Presiden Joko Widodo.
Menurut Irwan, pengajuan ini sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Sebagai gantinya, impor gandum akan dikurangi 10 persen tiap tahun dan ditutupi dengan pasokan sagu dari Kepulauan Meranti.
"Satu juta ton sagu dari Meranti akan disiapkan sebagai komoditas strategis nasional, menggantikan 10 persen impor gandum," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini: