Liputan6.com, Jakarta - Laba PT Timah Tbk (TINS) tercatat sebesar Rp 255,545 miliar atau Rp 34 per saham hingga September 2018. Angka tersebut turun sekitar 15 persen dari Rp 300,573 miliar atau Rp 41 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba TINS disebabkan antara lain oleh peningkatan beban pokok pendapatan, beban umum serta administrasi dan beban keuangan.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip laporan keuangan per September 2018 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (29/11/2018), pendapatan usaha TINS meningkat 2,75 persen dari Rp 6,621 triliun per September 2017 menjadi Rp 6,803 triliun per September 2018.
Meski demikian, pertumbuhan pendapatan perseroan tidak sebanding dengan kenaikan beban perusahaan. Beban pokok pendapatan TINS naik 4,6 persen, dari Rp 5,469 triliun menjadi Rp 5,720 triliun. Hal inilah yang menyebabkan laba kotor TINS turun 6,08 persen menjadi Rp 1,082 triliun, dari Rp1,152 triliun per September 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beban Keuangan
Sementara beban umum dan administrasi TINS naik 18,36 persen menjadi Rp 588,26 miliar. Beban penjualan juga bertambah 40,6 persen menjadi Rp 90,93 miliar.
Di sisi lain, beban keuangan manajemen turut tercatat meningkat dari Rp 118,54 miliar menjadi Rp 200,41 miliar. Hal ini menyebabkan laba sebelum pajak TINS turun 19,5 persen jadi Rp 376,60 miliar per September 2018.
Sebagai informasi, total aset TINS pada akhir September tahun ini sebesar Rp 13,55 triliun. Itu melonjak 14,15 persen dari total aset di akhir tahun lalu. Adapun liabilitas TINS naik 25 persen menjadi Rp 7,25 triliun pada triwulan ketiga 2018 dari Rp 5,81 triliun pada periode akhir tahun lalu.
Advertisement