Pembantu Jokowi Pamer Capaian Pembangunan 4 Tahun Pemerintahan

Pola pembangunan dari desa yang dilakukan pemerintah Jokowi dinilai mampu menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Nov 2018, 16:01 WIB
Pemaparan capaian pembangunan 4 tahun pemerintah Jokowi di Universitas SIliwangi Tasikmalaya (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Sekitar 1000 mahasiswa Universitas Negeri Siliwangi Tasikmalaya, Jawa Barat, nampak serius menyimak penyampaian materi hasil capaian pembangunan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla 4 tahun terakhir. 

Sesekali wajah imut mahasiswa di kampus negeri Tasikmalaya itu, nampak takjub atas capaian yang disampaikan para pembantu Presiden dari Deputi II Kantor Staf Kepresidenan (KSP), serta Direktur Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia. 

Memang tidak berlebih, terbilang satu tahun terakhir pemerintahan Jokowi tinggal menunggu waktu, para pembantu presiden pun, terus bergerilya menyampaikan pesan hasil capaian pembangunan yang dilakukan pemerintah. 

Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Sosial, Ekologi dan Budaya Strategis, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Yanuar Nugroho mengatakan, empat tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK berlangsung, banyak capaian pembangunan yang dilakukan pemerintah. 

"Topik utamanya hari ini adalah soal kesejahteraan masyarakat, jadi pemerintahan tidak hanya fokus infrastruktur, tetapi pembangunan manusianya juga," ujarnya, dalam dialog publik ‘Pembangunan Kesejahteraan’ di Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Kamis (29/11/2018) sore. 

Menurutnya, sosialisasi keberhasilan program pemerintah pusat, perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui dan bisa menikmati pembangunan yang telah dilakukan pemerintah saat ini. Bersyukur, kota Tasikmalaya mendapatkan kepercayaan menggelar sosialisasi pertama di Jawa Barat.

“Kita tahu pembangunan kesejahteraan di Tasikmalaya ini bagus, khususnya pembangunan desa,” ungkapnya bangga.

Dengan upaya itu, masyarakat terutama generasi milenial dan kalangan akademisi kampus, mampu menilai dan memberikan masukan terhadap capaian pembangunan yang telah dilakukan pemerintah.

“Perlu kami sampaikan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah bukan hanya bendungan, jalan, bandara, artinya tidak hanya infrastruktur fisik yang kami bangun itu dari SDM nya yakni melalui dana desa," papar dia.

Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Muhammad Nurdin menambahkan, anggaran stimulan dana desa dari pemerintah pusat dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

Dengan anggaran ratusan triliun rupiah tersebut, masyarakat Indonesia khususnya yang berada di pedesaan bisa merasakan kehadiran pemerintah, untuk menjawab berbagai persoalan perekonomian masyarakat desa.

“Tahun 2019 saya yakin ada akumulasi dan akan menyelesaikan masalah desa tertinggal karena ada pembangunan,” katanya. 

Tidak hanya itu, gairah masyarakat desa dalam menggulirkan program pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan desa, fasilitas umum dan infrastruktur lainnya, langsung menunjukan dampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Karena masyarakat punya uang,” ujarnya.

Dalam prakteknya, anggaran dana desa yang digerakan melalui program padat karya itu, mampu memberdayakan enam juta orang desa yang tidak punya pekerjaan, menjadi lebih produktif dengan tumbuhnya perekonomian masyarakat. ”Mereka akhirnya punya uang dan membelanjakannya untuk keluarga," katanya. 

 


Primadona Dana Desa

Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Muhammad Nurdin (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Muhammad Nurdin menambahkan, selama empat tahun masa kepemimpinan Jokowi - JK, kucuran program dana desa diklaim mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran masyarakat.

Total hingga tahun keempat, anggaran dana desa sebesar Rp 187 Triliun telah dikucurkan dari kas negara untuk membiayai kegiatan untuk menggerakan potensi dan kesejahteraan masyarakat desa tersebut. “Tahun depan kita anggarakan sekitar Rp 70 Triliun berarti Rp 257 Triliun,” ujarnya.

Menurutnya, adanya dana stimulus pembangunan masyarakat desa tersebut, mampu memberikan dampak yang cukup signifikan dalam mengurangi angka pengangguran termasuk tingkat kemiskinan di desa yang selama ini menjadi perhatian pemerintah.

Melalui dana desa, lanjut Nurdin, sekitar 6 juta warga terserap dalam program padat karya melalui dana desa tersebut. "Karena 30 persen dari dana desa itu diperintahkan untuk padat karya supaya orang-orang di desa bisa bekerja," kata dia

Tidak hanya itu, besarnya dana desa yang dikucurkan, telah mampu menurunkan angka stunting atau kerdil pada anak, serta penurunan jumlah desa tertinggal di tanah air secara keseluruhan.

“Awalnya pemerintah menargetkan 5 ribu desa bebas dari ketertinggalan, namun akhirnya terlampaui hingga sekitar 8 ribu desa,” ujarnya.

Bahkan pertumbuhan desa mandiri, mampu melampaui target 2 ribu desa mandiri yang dicanangkan pemerintah Jokowi-Jk tersebut. “Akan ada loncatan penurunan angka-angka kemiskinan dan pengangguran di desa, terlebih diakumulasi dengan pembangunan sarana prasarana yang terus berlanjut," ujarnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya