Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik UNY berinovasi menciptakan mesin pembuat emping yang membantu kerja produsen. Khusniyati, Ilham Arifin Pambudi, Mohammad Giffari Anta Pradana, dan Lukman Fatoni bekerja sama dengan UKM Rizki Illahi, pembuat emping, yang berlokasi di desa Rejosari Batang saat mempraktikkan cara kerja mesin ini.
Amping, demikian mereka menamai temuannya. Nama itu diambil dari akronim mesin pembuat emping otomatis yakni Automatic Flash Machine Maker of Emping.
Baca Juga
Advertisement
"UKM ini cukup kewalahan dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan hanya mengandalkan tenaga manusia, untuk itu perlu terobosan inovatif dalam memproduksi emping," ujar Ilham beberapa waktu lalu.
Rancangan Amping meliputi motor diesel, mesin rolling, dan sangrai. Mesin digerakkan oleh motor diesel yang mengubah energi elektromagnetik menjadi energi mekanik.
Pada mesin rolling dan sangrai, biji melinjo akan diproses melalui sistem sangrai dengan diaduk dalam mesin secara otomatis untuk menghilangkan kadar air. Setelah itu, biji melinjo akan melalui sistem rolling yang dikendalikan motor listrik untuk memipihkan biji.
Kemudian, emping ditampung ke wadah yang berada di samping mesin rolling. Amping memiliki corong untuk memasukkan biji melinjo yang telah terpisah dengan kulit ari untuk memasuki tahapan rolling dan penyangrai untuk mengurangi kadar air dalam biji sekaligus untuk mematangkan biji melinjo dengan sumber panas dari tungku.
Rolling dilakukan dengan menekan biji melinjo dari dua sisi untuk memipihkan biji dan ditampung dalam wadah emping.
Butuh Proses Panjang
Menurut Khusniyati proses pembuatan emping yang membutuhkan waktu lama masih menjadi momok, sehingga kerap membuat pengrajin emping beralih pekerjaan. Hal ini pula yang menjadi kendala untuk memproduksi emping secara banyak dalam waktu yang singkat.
"Menurunnya produktivitas pekerja karena kelelahan sebab butuh proses pembuatan yang cukup panjang dan diperlukan tenaga yang stabil dalam pembuatan emping” tuturnya.
Proses pembuatan melinjo menjadi emping diperlukan sebuah kesabaran dan tenaga yang optimal. Biji melinjo yang sudah terpisah dengan kulitnya disangrai dengan menggunakan pasir. Lalu, biji dan kulit biji dipisahkan.
Setelah biji berwarna putih pucat kekuningan, barulah biji tersebut dipipihkan, biji yang sudah menjadi emping kemudian dijemur.
Proses pemipihan biji ini menjadi tahapan yang sulit sebab tubuh harus berada pada posisi tetap dengan membawa palu dan dipukulkan ke biji melinjo dalam waktu yang cukup lama.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement