Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat bakal melakukan ground breaking untuk pabrik baterai lithium. Berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah, Indonesia diklaim bakal menjadi produsen baterai lithium terbesar di dunia.
Secara sumber daya alam (SDA), memang tidak ada material lithium di Tanah Air. Namun perlu dingat, Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar di dunia.
Hal tersebut juga diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, sekaligus harga nikel di pasaran saat ini juga merangkak naik.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi akan bermuara pada lithium battery, ini akan menjadi faktor kunci karena akan menekan harga mobil listrik, lithium battery mengarah kepada kandungan nikel yang semakin besar," jelas Luhut.
Sementara itu, menurut Ketua Tim Peneliti Baterai Lithium Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Purwanto, kandungan baterai lithium-ion itu, terdiri dari anoda, katoda, dan elektrolit.
"Untuk material katoda, kita punya potensi besar untuk materialnya, yaitu nikel," jelas Agus saat berbincang dengan Liputan6.com melalui pesan elektonik, Kamis (29/11).
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Agus melanjutkan, material katoda yang mengandung nikel dan umum digunakan di baterai lithium ion, adalah Li-NMC (lithium-Nikel Mangan Cobalt oksida) dan Li-NCA (Lithium-Nikel Cobalt Alumunium Oksida).
"Jadi, potensi ini yang ditunjukan oleh Bapak Menko," tegasnya.
"Kita punya kandungan nikel yang banyak, sehingga seharusnya kita bisa menguasai salah satu rantai pasok baterai lithium," pungkasnya.
Advertisement