Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di dua zona pada perdagangan Jumat (30/11/2018). sempat melemah tetapi akhirnya ke zona hijau.
Pada pra pembukaan, IHSG turun tipis 2,53 poin atau 0,04 persen ke level 6.104,63. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat tipis 5,27 poin atau 0,12 persen ke level 6.114,60.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,07 persen ke posisi 978,38. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Hanya ada tiga indeks yang tertekan yaitu IDX30, Bisnis-27 dan Infobank25.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level terendah 6.103,55 dan tertinggi 6.117,19. Sebanyak 126 saham menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu, 60 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 26.226 kali dengan volume perdagangan 580,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 286,3 miliar.
Investor asing jual saham Rp 13 miliar di pasar regular. Dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.333 per dolar AS.
Sebagian besar sektor saham menguat. Penguatan terbesar disumbang sektor aneka industri yang naik 1,35 persen. Diikuti sektor saham pertambangan sebesar 0,81 persen dan infrastruktur 0,45 persen.
Saham yang menguat antara lain saham APEX naik 24,53 persen ke posisi Rp 2.640 per saham, saham HDTX terdongkrak 24,38 persen ke posisi Rp 199 per saham, dan saham LUCK melonjak 24,30 persen ke posisi Rp 665 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain saham IPCM turun 14,96 persen ke posisi Rp 398 per saham dan saham DART melemah 8,46 persen menjadi Rp 238 per saham. Saham MPRO melemah 7,34 persen ke level Rp 820 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berperforma gemilang pada perdagangan saham Jumat (30/11/2018). Laju IHSG berpotensi menguat dengan diperdagangkan pada level 5.918-6.226.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, menilai bahwa spekulasi mengenai ditahannya suku bunga oleh The Fed hingga tahun depan menjadi faktor utama positif naiknya IHSG pada perdagangan indeks. Itu dicerminkan oleh pernyataan dovish dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari ini.
"Meski begitu, investor kini bersikap hati-hati menanti hasil pertemuan G-20 diakhir pekan ini dengan Prospek kesepakatan dagang antara dua negara yakni Amerika Serikat (AS) dan China," ujarnya.
BACA JUGA
Senada, nada dovish oleh Gubernur The Fed Jerome Powell, menurut Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus, menjadi sentimen positif bagi para investor.
"kekhawatiran pasar akan berkurang satu, ketika Powell dalam pidatonya menyampaikan nada dovish di sana. Powell menyampaikan suku bunga acuan sudah sangat dekat dengan posisi netral yang dimana tidak mendorong pertumbuhan ekonomi atau menahan," jelas dia.
"Jadi besar kemungkinannya bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 2 hingga 3 kali tahun depan," ia menambahkan.
Adapun pada hari ini, Nico memperkirakan IHSG bakal berada di rentang support dan resistancedi level 6.043-6.155.
Advertisement