Pedagang Sebut Harga Sayur Mulai Naik Memasuki Musim Hujan

Harga sayuran yang dibanderol tinggi antara lain wortel. Wortel kini dijual Rp 16 ribu per kg.

oleh Bawono Yadika diperbarui 30 Nov 2018, 11:24 WIB
Pedagang sayur di Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi. Liputan6.com/Bawono Yadika

Liputan6.com, Jakarta Memasuki musim hujan, harga sayuran di pasar tradisional mulai merangkak naik. Seperti terlihat di Pasar Sumber Artha, Kota Bekasi.

Pedagang sayur, Ambali (32) mengungkapkan, harga sayuran mulai merangkak naik karena intensitas hujan yang tinggi saat ini.

"Sedikit-sedikit naiknya. Mulai naik kan sekarang musim hujan nih. Jadi udah pada mulai naik lagi harga sayuran," jelas Ambali yang berasal dari Bogor kepada Liputan6.com, Jumat (30/11/2018).

Pada hari ini, Ambali membanderol cabai keriting merah besar dan cabai rawit merah di harga Rp 30 ribu per kilogram (kg). Komoditas bawang dipatok sebesar Rp 30 ribu per kg untuk bawang merah dan bawang putih.

"Kalau harga bawang itu normal, tapi cabai itu naik. Naiknya hingga Rp 5 ribu per kg, biasanya kan Rp 25 ribu per kg. Jadi kadang kita jual di harga Rp 27 ribu sampai Rp 30 ribu per kg," jelas dia.

Harga sayuran yang dibanderol tinggi oleh Ambali antara lain wortel. Wortel kini dijual Rp 16 ribu per kg.

"Untuk tomat dan timun masih normal, Rp 10 ribu per kg. Ya paling itu juga naik Rp 1.000-lah," ujarnya.

Pedagang sayur lain Robinson (37) mengatakan, harga sayur-sayuran seperti wortel dan timun mengalami kenaikan harga. Meski begitu, komoditas cabai masih terbilang normal menurut dia.

"Sayuran dari Bogor kita ambilnya, kalau bawang kan dari Brebes. Sayuran sekarang yang lagi naik. Komoditas bawang rata-rata Rp 30 ribu per kg, normal," ungkapnya.

"Cabai juga seperti itu, cabai keriting merah besar dan rawit masih Rp 25 ribu normal, tapi sebentar lagi juga bakal naik. Di Jakarta, Bekasi kan sudah hujan, tapi di Jawa belum. Jadi tinggal nunggu disananya aja, baru naik harga," ia menambahkan.


Pemerintah Klaim Operasi Pasar Berhasil Tekan Harga Beras

Tim Satgas Pangan Polda Metro Jaya dan Perum Bulog mengecek kualitas beras saat melakukan peninjauan di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Rabu (21/11). Kegiatan tersebut untuk memantau stabilitas harga beras medium di pasaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, kembali menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) mengenai pangan di Kantornya, Jakarta. Rapat ini bertujuan mengevaluasi upaya operasi pasar yang dilakukan pemerintah.

Hadir dalam rapat ini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia Ari Dono, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dan Direktur Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan.

"Kita evaluasi beras operasi (OP) secara keseluruhannya untuk OP beras medium karena ada kecenderungan naik. Terus langkah-langkah yang harus dilakukan apa? Karena yang sudah dilaksanakan selama ini dievaluasi efektif tidak menurunkan harga enggak di lapangan," jelas dia usai rakortas, Selasa (27/11/2018).

Budi Waseso mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan bersama kementerian lembaga, hasil operasi pasar diklaim mampu menekan harga beras di beberapa pasar. Hal ini terlihat dari pergerakan harga beras medium di Pasar Induk Beras Cipinang berada di angka Rp 9.225 per liter.

"Iya sekarang kan sudah mulai turun harga beras kita juga sudah melakukan intervensi di pasar-pasar termasuk di Pasar Induk Cipinang ya. Di Cipinang hari ini beras medium Rp 9.225 (per liter)," jelas dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya