JK Akan Bertemu Presiden Turki dan Putra Mahkota Arab Saudi, Bahas Apa?

JK mengatakan, Presiden Turki Erdogan dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman ingin bertemu.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Nov 2018, 12:20 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri KTT G20 yang digelar pada 30 November-1 Desember 2018 di Bueones Aires, Argentina. Disela-sela itu, JK juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad Bin Salman.

"Tentu pembicaraan belum bisa diungkapkan sebelum berbicara. Karena mereka yang meminta kami bertemu," kata JK kepada para wartawan disela acara makan siang bersama di restoran Rodizo, Buenos Aires, Argentina, Kamis (29/11/2018).

JK mengatakan mereka berdua meminta bertemu. Tetapi terkait apa saja yang akan didiskusikan dia belum mau membeberkan. Tetapi ada beberapa hal yang akan disampaikan, salah satunya yaitu mempererat hubungan hubungan kedua negara.

"Kita sudah bisa memperkirakan pembicaraan nanti. Tapi biasalah (tentang) bagaimana mempererat hubungan dua negara. Dan isu-isu bilateral terhadap dua belah pihak," papar JK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


KTT G20

Diketahui G20 merupakan forum utama kerja sama ekonomi internasional, yang memiliki posisi strategis. Hal itu karena G20 secara kolektif mewakili 85 persen GDP dunia, 75 persen perdagangan global dan 2/3 penduduk dunia.

Pertemuan G20 membahas berbagai isu global, di antaranya ekonomi dan keuangan global, infrastruktur, investasi, energi, pembangunan, perdagangan, ketenagakerjaan, perubahan iklim, digitalisasi dan antikorupsi, kesehatan, kemitraan dengan Afrika, kesetaraan gender, pengungsi dan terorisme.

Identifikasi kepentingan Pemerintah RI pada KTT G20 2018 kali ini adalah Komitmen atas pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif; Komitmen atas sistem perdagangan multilateral yang adil, transparan, rules-based dan non-diskriminatif. Serta dukungan atas peran perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya