Dampak Perang Dagang, China Relokasi Pabrik ke RI

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok membawa dampak positif bagi Indonesia.

oleh Merdeka.com diperbarui 30 Nov 2018, 15:30 WIB
Jenderal purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan memberi sambutan di Deklarasi Dukungan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Capres dan Cawapres 2019, Jakarta, Minggu (12/8). Cakra berarti pusat energi, roda atau lingkaran kekuatan positif. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok membawa dampak positif bagi Indonesia.

"Trade war itu buat kita sebenarnya menguntungkan," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Keuntungan tersebut, terlihat dari perusahaan China yang merelokasi usahanya ke Indonesia. Tercatat beberapa industri yang berpindah dari China dan berinvestasi di Indonesia.

"Kita bisa melihat relokasi dari Taipe, misalnya itu misalnya petrochemical, mereka merelokasi di Gresik USD 6,49 miliar. Kita berharap itu segera di-groundbreaking. Kita terima," kata dia. 

Selain itu, investor Cina dan Prancis tertarik membangun pabrik baterai lithium di Halmahera Utara, Maluku Utara.

"Kemudian ada dari Prancis dan Tiongkok di Halmahera Utara itu USD 10 miliar. Sudah groundbreaking," lanjut Luhut.

"Lithium Battery, di Morowali itu USD 4,3 miliar. Nanti tanggal 11 bulan Januari di groundbreaking," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Petakan Peluang RI dalam Perang Dagang AS-China

Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC 2018 (sumber: Kantor Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha dan pemimpin perusahaan tidak khawatir terkait adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Situasi seperti ini justru harus dilihat sebagai peluang untuk mendorong pengembangan bisnis di dalam negeri dan meningkatkan kinerja ekspor.

"Bagaimana kita sebagai CEO hadapi kondisi global? Pertama jangan lupa dan tidak takut dalam kesempitan selalu ada kesempatan. Dalam kesempitan ada peluang. Biasanya CEO seperti ini. Saya paham berpikir para CEO, saya senang berpikir seperti itu. Dalam perang dagang terbuka peluang. Ini harus kita manfaatkan," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (27/11/2018).

‎Peluang yang harus ditangkap oleh Indonesia, lanjut Jokowi, yaitu relokasi pabrik asal AS atau China ke negara-negara kawasan Asia. Hal ini akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia. 

"Dan dugaan saya terjadi. Peluangnya apa? Saya peroleh banyak laporan menteri dan dibisiki pengusaha banyak minat beberapa pabrik yanag mereka ingin pindah ke negara Asia, termasuk Indonesia, agar terhindar dari tarif impor mitra perang dagang. Dari China ada yg ingin berbondong-bondong ke Asia, Indonesia," kata dia.

Selain itu, juga peluang untuk meningkatkan ekspor untuk mengisi perdagangan komoditas yang masuk dalam perang dagang antara AS dan China.

"Ada juga peluang bagi kita ekspor mengisi potensi pasar mereka. Dulu diisi ekspor dari China, tapi karena ekspor enggak mau diisi mitra perang dagangnya kita bisa isi. Baik potensi perkuat industri kita atau tingkatkan ekspor kita. Tinggal kita bisa ambil peluang ini atau tidak," ungkap dia.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta para pengusaha dan pimpinan perusahaan untuk lebih jeli dan memanfaatkan peluang tersebut. Jika tidak, maka Indonesia hanya akan jadi penonton dan tidak mendapatkan apa-apa.

"Jadi tolong juga telusuri peluang apa kira-kira semakin terbuka lebar untuk kita ambil. Mungkin sebelum perang dagang enggak pernah kita pikirkan kemudian ini terbuka peluang ada. Pemerintah dukung dalam memanfaatkan peluang yang ada. Di tengah kisruh global. Jangan lengah, kehilangan fokus, harus fokus lada peluang yang ada di depan kita," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya