Inikah Masa Terburuk dan Tergelap di Bumi?

Menurut arkeolog dari Harvard University Michael McCormick yang dikutip oleh Science Mag, masa terburuk bagi Bumi adalah tahun 536.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Des 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Bumi (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Bumi, planet yang kita tempati ini ternyata tidak sebegitu tenang seperti sekarang.

Faktanya, banyak sekali hal yang telah dilewati oleh planet ini yang 'berat' untuk dipikul oleh para penghuninya.

Sebut saja asteroid besar yang menghantam Bumi dan memusnahkan dinosaurus pada 66 juta tahun yang lalu.

Ketika itu, temperatur Bumi berada di bawah nol derajat selama tiga tahun, ekosistem laut kandas, dan butuh waktu 30 tahun bagi Bumi untuk pulih kembali.

Wabah juga beberapa kali menghantam. Seperti Wabah Hitam yang dibawa oleh Yersinia pestis dari kutu, menghabiskan sepertiga warga Eropa dan Eurasia pada tahun 1347 hingga 1351.

Selain itu, wabah flu yang yang membunuh hampir 100 juta pemuda di tahun 1918.

Namun, menurut arkeolog dari Harvard University Michael McCormick yang dikutip oleh Science Mag, masa terburuk bagi Bumi adalah tahun 536.

Di tahun tersebut, terdapat kabut misterius yang menerjang Eropa, Timur Tengah, serta sebagian Asia. Karena kabut ini, daerah tersebut mengalami kegelapan di siang maupun malam. Parahnya, ini ters berlangsung selama 18 bulan. Akibatnya, banyak dampak yang terjadi.

 


Suhu Global Turun

Ilustrasi lobang ozon di stratosfer Bumi pada 17 September 2001. (Sumber Wikimedia Commons)

Pertama, suhu global turun sebanyak 1,5 derajat Celcius hingga 2,5 derajat Celcius.

Hal ini menjadikan dekade tersebut adalah dekade terdingin dalam 2300 tahun terakhir. Karena temperatur ini, salju jadi turun di musim panas dan mengganggu pertanian. Dampaknya, kelaparan di mana-mana.

Yang paling parah terkena dampak pertaniannya adalah Irlandia, Skandinavia, Mesopotamia (Iraq, Suriah, Kuwait, Arab Saudi, Turki), Peru, dan Tiongkok.

Tak cuma kelaparan, terdapat juga wabah penyakit pes yang menjangkit Mesir.

Akhirnya, daerah mediterania yang dikuasai Romawi pun terkena wabah Justinian yang akhirnya dikonfirmasi merupakan wabah yang sama dengan wabah hitam di Eropa. Hampir setengah populasi kekaisaran Romawi musnah, dan akhirnya kerajaan tersebut runtuh.

Karena ini, sang arkeolog mengklaim bahwa tahun tersebut adalah tahun terburuk yang pernah melanda Bumi.


Ini Penyebabnya

Ilustrasi Bumi (NASA)

Para ilmuwan mencoba mencari tahu dari mana datangnya kabut dan awan yang yang memperburuk keadaan Bumi di tahun tersebut.

Akhirnya tim ilmuwan yang dipimpin McCormick serta glasiolog Paul Mayewski, menemukan penyebabnya.

Tim ilmuwan menemukan bahwa terjadi letusan gunung berapi di Islandia yang abunya menutupi belahan Bumi bagian utara pada tahun 536.

Letusan kembali muncul pada tahun 540 dan juga 547. Bencana alam yang dibuntuti oleh wabah dan stagnasi ekonomi akhirnya membuat Bumi seakan-akan terpuruk dan tampak seperti dunia setelah kiamat.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya