Liputan6.com, Jakarta Serangan epilepsi rupanya tidak selalu kejang. Ada gejala lain yang dapat dialami pasien, yakni halusinasi. Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang dialami seseorang, seperti mencium, merasakan ataupun melihat sesuatu yang kenyataannya tidak ada.
"Halusinasi juga jadi pertanda serangan epilepsi. Pasien pun akan mengalami gangguan penglihatan berupa pandangan (mata) kabur. Jadi, tidak hanya kejang saja," kata dokter spesialis saraf Irawaty Hawari dalam Anniversary #46YearsofSavingLife Bunda Medik Healthcare System di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2018).
Advertisement
Kesemutan di beberapa bagian tubuh yang sering hilang-timbul perlu diwaspadai. Munculnya halusinasi dipengaruhi kondisi otak pasien yang mengalami gangguan fungsi saraf.
"Otak kita kan punya miliaran sel saraf yang saling berhubungan. Pada pasien epilepsi, ada lonjakan listrik abnormal. Ini yang menimbulkan serangkaian serangan epilepsi," jelas Ira, sapaan akrabnya.
Sering salah diagnosis
Bentuk serangan epilepsi yang mirip dengan gejala stroke (kejang, halusinasi) seringkali membuat pasien salah didiagnosis. Tak jarang ada pasien yang terkena serangan epilepsi dianggap mengalami gangguan kejiwaan.
Agar pasien tidak salah diagnosis, kata Ira, dokter akan melakukan pemeriksaan Elektro Ensephalografi (EEG).
"Pemeriksaan EEG melihat kemungkinan lesi (luka) lokal pada otak. Ada atau tidaknya gangguan fisiologi otak juga dapat diketahui," lanjut dokter yang berpraktik di RS Bunda Jakarta ini.
Prosedur EEG menggunakan elektroda yang menempel pada permukaan kepala. Gelombang elektrik dari elektroda akan membaca dan merekam gelombang sel saraf otak.
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement