Liputan6.com, Jakarta - Tak perlu waktu lama bagi Polres dan Polda Aceh menyusuri jejak ratusan napi yang berhasil kabur dari Lapas Klas II A Lambaro, Aceh Besar, Kamis malam, 29 November 2018. Pada hari itu 22 orang ditemukan di tempat persembunyiannya berkat informasi warga.
Hingga pagi tadi, Jumat (30/11/2018), pukul 07.17 WIB sebanyak 26 tahanan diamankan aparat.
Advertisement
Sebelumnya, 113 napi Lapas Lambaro melarikan diri usai menunaikan salat magrib. Beberapa warga binaan sempat membuat gaduh dengan menggedor-gedorkan pagar lapas dengan barbel yang biasa digunakan para napi untuk berolaraga.
Namun, belakangan terkuak tak semua napi yang tengah salat berjamaah ingin ikut melarikan diri.
Berikut ini sejumlah fakta baru yang terungkap usai kaburnya ratusan napi dari Lapas Klas II A Lambaro, Aceh:
1. Diajak Lari Teman
Kerusuhan di dalam lapas terjadi sekitar, pukul 19.00 WIB. Diawali saat 300 warga binaan tengah salat di dalam masjid.
"Ada 300 warga binaan yang salat di masjid. Yang lari itu adalah mereka yang ada di masjid," ungkap Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami, Jakarta, Jumat (30/11/2018.
Dari pengakuan 26 warga binaan yang berhasil ditangkap, mereka mengaku diprovokasi oleh sejumlah napi lain untuk ikut melarikan diri.
"Tidak semua napi ingin kabur. Kami tanya 26 orang yang tertangkap, mereka mengaku tidak mau lari tapi diajak lari teman-temannya," tambah Sri.
Advertisement
2. Polisi Tetapkan Napi Kabur Jadi DPO
Dengan 26 orang napi yang berhasil ditangkap, kini tersisa 87 tahanan dalam perburuan petugas. Razia disejumlah titik di Aceh Besar terus dilakukan untuk menjaring warga binaan yang masih belum ditemukan.
Untuk lebih memudahkan penangkapan, polisi telah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) terhadap para napi yang belum tertangkap.
"Polda sudah menerbitkan DPO, serta mengimbau melalui keluarga agar para napi tersebut menyerahkan diri atau diserahkan oleh pihak keluarga," tutur epala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
3. Perbatasan Dijaga Ketat
Operasi besar-besaran dikerahkan saat ratusan napi Lapas Ambaro berhasil membobol pintu dan jendela teralis lapas dengan linggis, besi dan peralatan olahraga.
Mereka bahkan sempat melukai beberapa petugas dengan lemparan batu dan siraman air cabai ke mata para sipir.
Saat ratusan napi merangsek keluar lapas, pelarian mereka sempat terekam video berlari ke areal persawahan sambil membawa senjata tajam. Dinilai berbahaya, ratusan personel pun diturunkan.
Selain dari Polres dan Polda Aceh, unsur TNI juga ikut menyisir tempat persembunyian para napi. Termasuk menjaga perbatasan dan terminal kenderaan umum yang diperkirakan digunakan para napi untuk kabur keluar dari Aceh.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement