Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, satu harapan politikus PDIP Maruarar Sirait jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menghirup udara bebas.
Jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjatuhkan pilihanya kepada partai berlambang banteng moncong putih yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri, dia harus bisa lebih santun dalam menjaga ucapannya.
Advertisement
"Suatu peristiwa ada hikmahnya, jadi hati-hati berbicara dengan fakta dan data dan jangan menyinggung perasaan siapa pun. Saya rasa itu Ahok perlu belajar," ujar Maruarar.
Sementara itu, ujaran kebencian serta penghinaan yang dilakukan oleh Habib Bahar bin Smith kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat reaksi cukup keras dari Istana.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengutuk keras isi ceramah Habib Bahar yang tidak mencerminkan sikap seorang ulama.
Kabar kasasi Buni Yani yang ditolak Mahkamah Agung (MA) juga tak kalah menyita perhatian. Buni Yani sebelumnya divonis 18 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung terkait kasus pelanggaran Undang-Undang ITE yang melibatkan Ahok.
Meski berat hati, Buni Yani menerima putusan tersebut. Usai ditolak, dia pun melakukan sumpah Mubahalah atau sumpah mati.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 30 November 2018:
1. Ahok Akan Gabung PDIP, Maruarar: Semoga Mulutnya Bisa Lebih Santun
Politikus PDIP Maruarar Sirait berharap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa berubah lebih santun setelah bebas dari penjara. Dia juga mempersilakan Ahok bergabung bersama PDIP usai keluar dari penjara.
"Itu adalah hak asasi ya mau gabung ke mana saja, semoga Ahok nanti kalau sudah keluar dia kerja bagus, ya mulutnya bisa dijaga saja, jadi dia bisa lebih santun," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Maruarar meminta Ahok mengambil pelajaran dari sikapnya yang sampai berujung pidana.
Advertisement
2. Reaksi Istana Saat Jokowi Dihina Habib Bahar bin Smith
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid melaporkan Habib Bahar bin Smith ke Polda Metro Jaya karena menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Moeldoko bahkan mengutuk keras Habib Bahar. Menurut dia, isi ceramah Habib Bahar yang menghina Jokowi justru tidak mencerminkan sikap Islam.
"Seorang ulama harus menjadi panutan dari tutur katanya, dari perilakunya, masak seperti itu. Sebagai pribadi saya nggak respek," ucapnya.
3. Kasasi Ditolak, Buni Yani Bersumpah Mubahalah
Usai permohonan kasasinya ditolak Mahkamah Agung (MA), terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang ITE Buni Yani melakukan sumpah Mubahalah.
"Tetapi kalau saya benar, biarlah buzzer, polisi, jaksa, hakim, Makamah Agung mendapatkan laknat dan azab dari Allah SWT sepedih-pedihnya. Lalu mereka mendapatkan azab yang tidak ada duanya. Silakan aminkan," dia melanjutkan.
Buni Yani sebelumnya divonis 18 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung. Putusan itu tak berubah saat dia mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Jawa Barat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement