Liputan6.com, Jakarta Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Falak, Pagentongan, Bogor, Jawa Barat Sabtu (1/12) malam tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Maulid di pesantren yang berdiri tahun 1901 dan didirikan oleh KH. Tubagus Falak digelar beberangan dengan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Barengnya kegiatan membuat acara juga dihadiri anggota MPR dari Fraksi PKB Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Bupati Bogor Ade Yasin, Ketua PCNU Kabupaten Bogor Ifan Haryanto, Danrem 061/Suryakancana Kol. Inf. Mohammad Hasan, dan Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah.
Advertisement
Kegiatan Maulid itu ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa cinta ummat Islam kepada Nabi. Dengan menauladani Nabi diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pada Allah. Peringatan yang digelar juga sebagai majelis untuk ukhuwah dan silaturahim antara santri dan masyarakat.
Sedang dalam sosialisasi dengan tema 'Membangkitkan Nilai Nilai Kebangsaan Demi Keutuhan NKRI', yang dibarengkan dengan Maulid, akan disampaikan pesan-pesan nilai-nilai kebangsaan, Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun, 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Siti Fauziah dalam sambutan memaparkan MPR memiliki berbagai metode untuk mensosialisasi Empat Pilar. Disebut seperti cerdas cermat, outbond, TOT, seminar, perkemahan hingga pentas kesenian tradisional.
"Kali ini lewat Maulid," ujarnya. "Kita pernah sosialisasi dengan Ustad Abdul Somad, kali ini dengan Ustad Ahmad Muwafiq dari Jogyakarta," tambahnya.
Sosialisasi melibatkan tokoh agama menurut Siti Fauziah sudah sering dilakukan oleh MPR. "Saat di Riau pun kita juga melakukan hal yang sama," tuturnya.
Menurutnya metode ini efektif sebab dalam ceramah yang disampaikan tokoh agama, ulama, kiai, ada pesan tuntunan dan panutan kehidupan agar selamat dunia dan akhirat.
"Sebagai sosok penting apa yang disampaikan tokoh agama pasti didengar dan dilakukan oleh masyarakat," tuturmya.
(*)