Liputan6.com, Jakarta - Meski kabar seputar perangkat lipat Microsoft tidak santer seperti perusahaan lain, perusahaan tersebut sebenarnya sudah lama dikabarkan memiliki produk serupa. Bahkan, perangkat itu sudah memiliki kode nama Andromeda.
Sempat tak ada kabarnya, informasi seputar perangkat ini kembali hadir. Kali ini, informasi berasal dari buku berjudul Beneath a Surface, hasil karya jurnalis Brad Sams.
Dikutip dari BGR, Senin (3/12/2018), buku tersebut berisi seputar kisah Surface termasuk rencana Microsoft ke depannya. Salah satu yang mencuri perhatian adalah perangkat bernama Andromeda.
Baca Juga
Advertisement
Perangkat ini disebut-sebut akan menjadi suskesor Windows Phone. Dari infomasi yang dihimpun, perangkat ini memiliki dua bentuk, yakni smartphone atau tablet, yang dapat diubah dengan cara dilipat.
Kendati demikian, perangkat ini tidak akan menjalankan sistem operasi Windows Phone yang sudah mati. Berdasarkan laporan, perangkat ini akan sepenuhnya menjalankan Windows 10 dengan modifikasi.
Selain informasi seputar Surface, buku itu juga mmebahas sejumlah perangkat masa depan Microsoft. Salah satunya adalah rencana perusahaan untuk membuat generasi baru dari Xbox One.
Tak hanya itu, ada pula laptop Surface yang akan memakai chip AMD ketimbang Intel, termasuk salah satunya adalah penantang Apple iPad Pro, yakni sebuah Surface Pro bergaya bezeless yang akan diperkenalkan pada akhir tahun depan.
Microsoft Lirik Konsep Smartphone Lipat dengan Layar Ganda
Tahun lalu, Microsoft dilaporkan mendaftarkan sebuah paten engsel untuk smartphone lipat agar bisa memiliki dua layar.
Paten ini semakin memperkuat laporan sebelumnya yang menyebutkan Microsoft sedang menyiapkan smartphone lipat dan akan debut pada 2018.
Dilansir Business Insider, Kamis (28/12/2017), Microsoft dalam pengajuan patennya menjelaskan alasan mengapa layar yang bisa dilipat diperlukan.
Menurut Microsoft, dengan konsep edge-to-edge seperti iPhone X atau Samsung Galaxy S8, satu-satunya cara untuk mendapatkan ruang layar yang lebih besar tanpa memperbesar ukuran ponsel, yaitu dengan menambah layar lain yang bisa dilipat.
Informasi mengenai paten ini sekaligus memperpanjang rumor tentang rencana Microsoft merilis Surface Phone sebagai smartphone yang bisa dilipat. Smartphone ini bisa dilipat karena ada engsel yang menyatukan dua layar berbeda.
Dalam pengajuan paten, Microsoft menyebut engsel di antara dua layar itu sebagai "Hinge with Free-Stop Function". Engsel ini menghubungkan dua layar sedemikian rupa, sehingga tidak menonjol dan tetap terasa rata ketika berada di tangan pengguna.
Selain itu, pengguna juga dapat membentangkan layar pada sudut apa pun dan smartphone bisa berdiri tegak seperti membuka laptop, berkat adanya engsel tersebut.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement