Liputan6.com, Jakarta Alban Lafont gagal mewujudkan mimpinya saat Fiorentina bertemu Juventus dalam lanjutan Seri A, Sabtu (1/12/2018). Kiper 19 tahun itu tidak mampu membendung tendangan penalti Cristiano Ronaldo.
Padahal sebelum laga, Lafont sudah bertekad melakukan hal itu bila ada kesempatan.
Baca Juga
Advertisement
Sayang, pada menit ke-79, Ronaldo masih berhasil memperdayainya dari titik putih. Gol Ronaldo kian melengkapi kemenangan Juventus atas Parma. Dua gol yang dicetak R Bentancur dan Giorgio Chiellini mampu membawa Si Nyonya Tua berpesta 3-0.
Ronaldo sendiri semakin menegaskan sebagai mesin gol Juventus. Mantan pemain Manchester United (MU) tersebut merupakan pemain Juventus pertama sejak John Charles (1957-58) yang mampu mencetak setidaknya 10 gol dari 14 pertandingan pada musim perdananya di liga Serie A.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, juga memuji kehebatan Ronaldo, termasuk dalam eksekusi penalti. Bukan tanpa alasan Allegri mempercayakan tugas itu kepada CR7. Sebaliknya, pengalaman pahit Juventus di Liga Champions musim lalu jadi pertimbangan Allegri.
"Setelah melakukan hal itu kepada kami pada menit ke-93 dengan kecepatan 139km/jam, perlukan saya memberi tugas itu kepada orang lain?" kata Allegri dilansir AS.
Memori Liga Champions
Allegri mengacu kepada kekalahan Juventus atas Real Madrid pada babak perempat final Liga Champions musim lalu. Pada leg kedua, Ronaldo menjadi eksekutor penalti kontroversial yang terjadi pada masa injury time.
Ini merupakan momen kelam yang tak akan terlupakan oleh Juventus dan pendukungnya.
"Dia harus melakukan sesuatu agar dimaafkan. Dia harus selalu mengambil penalti dan mencetak gol dari sana," ujar Allegri berseloroh.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement