1,29 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia di Oktober 2018

Januari hingga Oktober 2018, jumlah kunjungan turis ke Indonesia mencapai 13,24 juta kunjungan.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Des 2018, 16:32 WIB
Wisatawan berkunjung ke Pelataran Agung Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12). Erupsi Gunung Agung menyebabkan sejumlah destinasi wisata di kawasan Bali Timur mengalami penurunan jumlah wisatawan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turismancanegara atau wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2018 mencapai 1,29 juta kunjungan. Jumlah ini naik 11,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,16 juta kunjungan.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari 1,29 juta kunjungan tersebut, turis asing yang datang dari wilayah Amerika memiliki presentasi kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 20,56 persen dibanding 2017 lalu. Sedangan wilayah Eropa mengalami penurunan sebesar 1,20 persen.

Sementara menurut kebangsaan, kunjungan turisyang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Tiongkok sebanyak 183,5 ribu kunjungan (14,20 persen), Malaysia 175,2 ribu kunjungan (13,56 persen), Timur Leste 144,9 ribu kunjungan (11,21 persen), Singapura 136,3 ribu kunjungan (10,55 persen), serta Australia 116,9 ribu kunjungan (9,04 persen).

"Kenaikan jumlah kunjungan wisman Oktober 2018 ini terjadi di tiga pintu, yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau sebesar 14,35 persen, Bandara Juanda, Jawa Timur Sebesar 4z07 persen dan Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat sebesar 3,92 persen," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Sementara itu, secara kumulatif, Januari hingga Oktober 2018, jumlah kunjungan turis ke Indonesia mencapai 13,24 juta kunjungan. Angka ini naik 11,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berjumlah 11,83 persen.

"Jumlah kunjungan ini terdiri dari turisyang masuk melalui pintu masuk udara sebanyak 8,54 juta kunjungan, pintu masuk laut 2z58 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 2z12 juta kunjungan," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Turis Asing Masih Ramai, meski Ada Gempa dan Tsunami di RI

Wisatawan menikmati suasana kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (20/11). Libur Maulid Nabi 2018 dimanfaatkan warga untuk berwisata di sejumlah lokasi, Salah satu yang ramai dikunjungi yakni Kota Tua. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membagikan data yang menyebut Indonesia masih menjadi favorit wisatawan mancanegara walau tahun ini mengalami gempa dan tsunami. Kunjungan wisman pun ternyata meningkat.

"Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke negeri kita terus tumbuh, bahkan ketika ada gempa bumi dan tsunami," ujar Jokowi dikutip dari akun Twitter, Jumat (30/11/2018). 

Merujuk data BPS, kunjungan wisman ke Indonesia meningkat lebih 1,2 juta orang dari tahun lalu. Pada Januari-September 2017, terdapat 10,7 juta wisman asing, dan pada periode yang sama tahun ini menjadi 11,9 juta orang.

Daya tarik Indonesia bagi wisatawan tecermin dari pertumbuhan di atas rata-rata persentase global. Jokowi menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia berada di angka 7 persen. Angka itu dua kali lipat dari pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 3,5 persen.

"Ini peluang yang harus kita manfaatkan. Ini pula yang jadi alasan kita membangun 10 Bali baru," ujar presiden di akun Instagramnya.

Sebagai informasi, menurut data BPS, Bali memang masih menjadi tempat masuk wisman nomor satu di Indonesia. Sepanjang Januari 2017 sampai pertengahan 2018, rata-rata hampir setengah juta wisman masuk lewat Bandara Ngurah Rai per bulan.

Untuk 10 Bali baru yang dikembangkan demi menarik wisatawan adalah daerah Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya