Liputan6.com, Jakarta Setiap orang punya definisi tubuh ideal yang berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa yang ideal itu harus memiliki perut six pack (kotak-kotak), atau sekadar bisa lari kencang, atau tak peduli bentuk badannya yang penting sehat dan tidak sakit.
Akan tetapi menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage, bicara tubuh ideal tidak cukup sebatas sehat, tapi juga harus bugar.
Advertisement
"Nah, ini sesuai definisi dari WHO (World Health Organization)," kata Sophia saat berbicara dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Senin, 3 Desember 2018.
Lebih lanjut, bugar sendiri pun tidak sebatas 'tidak sakit' tapi mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara efektif dan optimal. hal ini mencakup sejumlah aspek, yaitu kekuatan otot, ketahanan otot, serta ketahanan jantung dan paru.
"Jadi, kalau kita bicara patokan 'berotot', sebenarnya itu bicara satu aspek dari yang kita bilang bugar itu," ujarnya.
Menurut dokter yang sehari-hari praktik di Jeda Wellnest Wahid Hasyim dan Klinik Medifit di Musi, Jakarta, kita juga harus memastikan bahwa massa otot lebih besar dibandingkan persentase lemak.
Namun, itu saja dirasa tidak cukup, karena bicara bugar, berarti bicara fungsi tubuh ketika mau melakukan performa atau aktivitas tertentu.
"Jadi, sekali lagi, kalau kita bicara di tahap yang lebih tinggi lagi, ada yang namanya kelincahan, koordinasi motorik, dan biasanya kalau kita bicara olahraga prestasi atau aspek kebugaran untuk mencapai prestasi tersebut, akan lebih banyak lagi," kata Sophia.
"Sementara kalau sekadar otot, itu hanya satu bagian dari yang kita bilang kebugaran," tambahnya.