KPK Sebut Kalapas Sukamiskin Tak Hanya Terima Suap dari Suami Inneke

KPK berjanji bakal membongkar suap lain ke Kalapas Sukamiskin terkait sel mewah. Dari siapa saja dia menerima suap?

oleh Fachrur Rozie diperbarui 04 Des 2018, 06:23 WIB
Mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husein (kanan) mendatangi Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Selasa (9/10). Wahid Husein diperiksa terkait kasus suap pemberian fasilitas di Lapas Klas IA Sukamiskin. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus suap eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husein segera disidangkan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji membongkar suap dari narapidana lain ke Wahid untuk mendapat izin dan jual beli fasilitas mewah di Lapas Sukamiskin.

Wahid akan menjalani sidang dakwaan pada Rabu, 5 Desember 2018 di Pengadilan Tipikor pada PN Bandung.

"Jaksa KPK akan menguraikan dugaan penerimaan-penerimaan oleh Kalapas Sukamiskin saat bertugas, baik dari terpidana Fahmi Dharmawansyah dan terpidana yang lain," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 3 Desember 2018.

Menurut dia, ada dugaan tak hanya suap dari terpidana kasus pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang juga suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah. Suap ke eks Kalapas Sukamiskin itu, tak hanya berupa uang.

"Bentuk-bentuk penerimaan beragam, mulai dari uang hingga barang berupa mobil, tas dan lain-lain," kata Febri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


OTT KPK

Penyidik menunjukkan barang bukti total uang Rp 279.920.000 dan USD 1.400 saat OTT Kalapas Sukamiskin di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (21/7). KPK menetapkan Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein sebagai tersangka. (Liputan6.com/HO/Udin)

Sebelumnya, KPK mengungkap adanya suap peizinan dan fasilitas mewah di Lapas Sukamiskin dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen.

Dalam operasi senyap itu KPK menemukan ada sel mewah yang memiliki pendingin udara, pemanas air, kulkas hingga toilet duduk. Sel tersebut diketahui dihuni oleh Fahmi Darmawansyah selaku narapisana kasus suap proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya