Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan Selasa (4/12/2018). Sebagian besar sektor saham menguat. Penguatan terbesar disumbang sektor p[perdagangan yang naik 0,75 persen.
Pada pra pembukaan, IHSG naik 0,31 poin atau 0,01 persen ke level 6.118,63. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 11,75 poin atau 0,19 persen ke level 6.128,47.
Indeks saham LQ45 juga naik 0,12 persen ke posisi 979,94. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali Pefindo25.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.134,30 dan terendah 6.118,63. Sebanyak 130 saham menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu, 53 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 29.054 kali dengan volume perdagangan 408 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 390 miliar.
Investor asing beli saham Rp 10 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.279 per dolar AS.
Sebagian besar sektor saham menguat. Penguatan terbesar disumbang sektor perdagangan yang naik 0,75 persen. Diikuti sektor saham keuangan sebesar 0,63 persen dan industri dasar naik 0,46 persen.
Saham yang menguat antara lain saham ITMA naik 25 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, saham KONI terdongkrak 24,83 persen ke posisi Rp 362 per saham, dan saham SURE melonjak 24,54 persen ke posisi Rp 3.750 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain saham DPUM turun 5,97 persen ke posisi Rp 138 per saham dan saham UNIT melemah 5,76 persen menjadi Rp 252 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
IHSG diprediksi tersungkur pada perdagangan saham Selasa (4/12/2018). IHSG akan berada di level 6.038-6.155.
Adapun setelah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G-20, yang menjadi fokus bulan depan oleh para investor menurut analis ialah hasil-hasil pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Pelaku pasar saham kini masih menanti kejutan atas aksi gencatan senjata antar kedua negara tersebut.
"Sesungguhnya yang harus dibahas adalah mengenai Konfrensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung di Buenos Aires, namun hal ini terasa kurang menarik apabila kita sandingkan dengan pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping," ucap Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus di Jakarta.
BACA JUGA
Sedangkan untuk suku bunga acuan The Fed, menurut Nico, tingkat probabilitasnya saat ini berada di 72,6 persen. Tingkat keyakinan mencerminkan potensi kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
"Sejauh ini meskipun ada kenaikkan atau penurunan, tapi secara probabilitas masih terjaga di atas 70 persen," ujar dia.
Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menuturkan, adanya aksi ambil untung yang diikuti dengan antisipasi pertemuan antara Presiden Xi dan Presiden Trump di sela KTT G-20 Summit membuat laju kenaikan IHSG terhenti.
"Sentimen positif dari sejumlah berita emiten dan penguatan rupiah yang terbantukan dengan sentimen dari dalam negeri tidak cukup membantu bertahannya IHSG di zona hijau," ujar dia.
Reza memperkirakan IHSG berada di bawah target support dan resistance di 6.074-6.088.
Advertisement