Perez Ungkap Kisah Indah Real ​​Madrid dengan Ballon d'Or

Modric berhasil mengantar Real Madrid meraih gelar Liga Champions tiga kali beruntun

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 04 Des 2018, 10:45 WIB
Gelandang Real Madrid, Luka Modric (tengah) berpose dengan bintang Lyon, Ada Hegerberg (kiri) dan pemain muda PSG, Kylian Mbappe pada malam penghargaan Ballon d'Or 2018 di Grand Palais, Paris, Senin (3/12). (FRANCK FIFE / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengharapkan Luka Modric tidak akan menjadi bintang terakhir dari Los Blancos, yang memenangkan Ballon d'Or.

Seperti diketahui, gelandang Real Madrid itu, meraih penghargaan Ballon d'Or 2018 di Grand Palais, Paris, Prancis, Senin (3/12/2018) malam waktu setempat. Modric berhasil mengakhiri dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Modric menempati posisi teratas dengan meraih 753 poin, disusul Ronaldo (476 poin), dan striker Atletico Madrid dan timnas Prancis, Antoine Griezmann (414 poin. Sementara Messi hanya berada di peringkat kelima.

Pemain berusia 33 tahun berhak meraih gelar Ballon d'or setelah Real Madrid meraih gelar Liga Champions tiga kali beruntun dan mengantarkan timnas Kroasia ke final Piala Dunia 2018.


Kisah Cinta

Bintang Real Madrid asal Portugal, Cristiano Ronaldo, dinobatkan sebagai peraih Ballon d'Or 2017 di Menara Eiffel, Paris, Jumat (8/12/2017). Gelar Ballon d'Or kelima bagi CR7 ini sekaligus menyamai raihan Ballon d'Or milik Messi. (AFP/Franck Faugere)

Sebelumnya, mantan bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, yang bergabung dengan Juventus pada bulan Juli, sudah memenangkan trofi Ballon d'Orl ima kali pada 2013, 2014, 2016 dan 2017.

Mantan pemain Manchester United itu mengklaim dia meninggalkan Real Madrid karena rusaknya hubungan dengan Perez.

"Real Madrid memiliki urusan yang sangat penting dengan trofi bergengsi ini," kata Perez. "Ini adalah kisah cinta yang indah antara Ballon d'Or dan Real Madrid dan saya yakin ini akan berlanjut."


Kerja Keras

Modric mengaku keberhasilannya meraih gelar Ballon d'Or 2018 tidak lepas dari kerja keras sepanjang karier profesionalnya. Etos kerja itu yang mengantarkan bisa seperti saat ini.

"Dalam karier saya, saya menyadari kerja keras dan kegigihan dalam momen sulit menjadi fondasi untuk menunjukkan talenta Anda. Satu frasa yang ingin saya katakan 'Hal terbaik tidak pernah datang dengan mudah. Tidak ada jalan yang mudah untuk mencapai semua ini," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya