Hot Deals Kepri Tembus Target 500.000 Pax di Bulan November

Program Hot Deals merupakan strategi efektif untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisman di tahun 2018.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 04 Des 2018, 13:00 WIB
Program Hot Deals merupakan strategi efektif untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisman di tahun 2018. (Foto: wowshack.com)

Liputan6.com, Tanjungpinang Program Hot Deals kembali terbukti ampuh untuk menjaring wisman perbatasan ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini tercermin dari kembali suksesnya program tersebut di tahun 2018. Target sebanyak 500.000 paket pun terlampaui bahkan sebelum akhir tahun 2018.

"Hingga tanggal 25 November 2018, paket ini telah terjual sebanyak 500.000 paket. Artinya sampai akhir tahun program ini akan melebihi target yang telah ditentukan dan kita akan tambah target dengan tambahan 250.000 paket sampai akhir tahun," kata Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, Senin (3/12).

Menurut Giri, program Hot Deals merupakan strategi efektif untuk mendukung pencapaian target kunjungan wisman di tahun 2018. Mengoptimalkan kapasitas yang harusnya tidak terpakai menjadi bermanfaat. Dimana idle capacity ini dibundling dengan harga yang sangat menarik yang melibatkan berbagai industri yang ada di Kepri.

Pada program ini, Singapura masih menjadi negara penyumbang tertinggi. Negara ini menyumbang 278 ribu wisman atau sebesar 66,47%. Setalah itu disusul Malaysia dengan torehan 35 ribu wisman (8,44%) dan China yang menyumbang 28 ribu wisman (6,74%).

"Kita hanya memanfaatkan slot kosong. Dimana pada weekday wisman cenderung sepi. Ini yang kita manfaatkan dengan cara memberikan penawaran harga yang tidak bisa mereka tolak. Ini yang mendorong mereka berwisata di weekday," ujar Giri.

Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh mengatakan, keberhasilan program ini tidak lepas dari peran serta industri pariwisata di Kepri. Dimana 201 industri ferry, hotel dan resort, spa, golf, dan travel agent/tour operator di Kepri terlibat di program ini. Kesuksesannya pun dijadikan inspirasi untuk pengembangan program serupa di destinasi-destinasi lain terutama Jakarta dan Bali.

"Acuannya jelas. Harga yang ditawarkan pun sudah dihitung dengan cermat. Bahkan menguntungkan bagi industri yang terlibat. Buktinya industri yang terlibat pun semakin banyak," ujar Masruroh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Hot Deals 2018 sebagai program menjual paket wisata dengan harga bersaing atau bundling berdasarkan konsep; More for Less (you get more, you pay less) untuk semua komponen pada paket wisata. Baik transportasi dan akomodasi, terutama komponen tiket penerbangan internasional dengan transportasi domestik agar dapat bersaing dengan paket wisata yang dijual oleh negara pesaing.

"Target 17 juta wisman di tahun 2018 merupakan target besar. Untuk mencapai target ini tentu dibutuhkan strategi yang tidak biasa. Program Hot Deals 2018 ini salah satunya yang kita sudah rancang dari awal. Ingat kemenangan itu direncanakan! Kalau ingin sukses, rencanakan dengan sempurna! Karena hasil terbaik akan menunggu di pintu sukses," ucap Menpar Arief Yahya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya