Liputan6.com, Cirebon - Polda Jabar meminta masyarakat Jawa Barat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi pemilu serentak 2019.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan Pemilu Serentak 2019 sudah masuk tahapan inti. Polda Jabar sudah menyiapkan berbagai upaya dan langkah pengamanan dalam menghadapi pemilu serentak ini.
Baca Juga
Advertisement
"SoP sudah diberikan termasuk pengawalan VVIP untuk masing-masing capres dan cawapres," kata Agung Budi usai menghadiri syukuran HUT Polairud di Mako Polairud Polda Jabar, Selasa (4/12/2018).
Dia mengatakan, saat pilkada bersama 2018, Jawa Barat termasuk daerah yang relatif aman. Agung mengatakan, saat ini tim siber Polda Jabar terus patroli di dunia maya dalam rangka meredam berbagai potensi perpecahan.
Dia menilai pada pemilu serentak 2019 ini, semua polres di Jawa Barat memiliki kerawanan yang berbeda. Oleh karena itu, Polda Jabar sudah memetakan daerah rawan pada pemilu serentak nanti.
"Daerah rawan mendasari hasil evaluasi yang ada karena ada perubahan TPS yang tadinya di atas 300 berubah maksimal 300 dan pada pemilu ini langsung 5 kertas suara yang dicoblos maka kami terus meningkatkan koordinasi," kata dia.
Ketua KPU Kota Cirebon Didi Nursidi mengatakan, sudah menggelar deklarasi pemilu damai. Deklarasi tersebut melibatkan Bawaslu, parpol peserta pemilu hingga caleg yang ada di Kota Cirebon.
Dia mengatakan, deklarasi pemilu damai disaksikan langsung oleh Kapolda Jabar di akhir acara syukuran HUT Polairud. Dalam deklarasi, para peserta pemilu serentak 2019 menyatakan siap menjaga kondusivitas Kota Cirebon.
"Siap menang dan kalah sampai menyatakan kesiapan untuk tidak menggunakan isu sara, Hoax hingga politik uang," ujar dia.
Asuransi Nelayan
Dalam acara syukuran tersebut, Ditpolairud Polda Jabar kembali memberikan polis asuransi kepada 3000 nelayan di Pantura Cirebon. Asuransi tersebut merupakan kerjasama CSR dengan PT Cirebon Power.
Direktur Polairud Polda Jabar Kombespol Widi Handoko mengatakan, polis asuransi sebagai bagian dari upaya melindungi nelayan. Tidak sedikit nelayan yang mengalami kecelakaan saat mencari ikan di laut.
"Pemberian polis asuransi ini bertahap dan terus berjalan tiap tahunnya," kata dia.
Widi menyebutkan, secara keseluruhan sudah hampir 22 ribu nelayan di Jawa Barat sudah mendapat polis asuransi. Dia berharap, pemberian polis asuransi tersebut menjadi motivasi bagi instansi lain.
Asuransi tersebut merupakan program unggulan Ditpolairud Polda Jabar. Pada kesempatan tersebut, dia menyebutkan, selama satu tahun pihaknya sudah menangani 22 kasus di perairan utara dan selatan Jawa Barat.
"Kalau anggarannya 12 kasus, sampai tahun 2018 ini ada 22 kasus yang tertangani jadi overload. Mayoritas kasus ilegal fishing jual beli baby lobster secara ilegal dan semua sudah P21," sebut dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement