Liputan6.com, Jakarta Pelabuhan Kuala Tanjung ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Januari 2019. Rencananya pelabuhan ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dari hasil uji ciba ini, kita optimis bahwa setelah diresmikan presiden target kita bisa diresmikan full operation awal januari 2019," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Bambang Eka Cahyana di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, beberapa komponen pendukung pelabuhan seperti container crane sudah akan dipasang dan diuji coba dalam waktu dekat dan ditargetkan selesai pada Desember.
"Karena ini container crane-nya tiba tanggal 8 sekitar 10 hari testing dan commisioning. Sekitar tanggal 18 sampai akhir tahun ini ya sudah kita mulai familiarisasi di antara tanggal itu," jelas dia.
Dia mengharapkan agar pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung dapat mendukung kinerja ekspor Indonesia, khususnya wilayah Sumatera. "Kita harapkan minimal kita targetkan 800 sampai 1.000 Teus," imbuh dia.
Selama ini, kegiatan perdagangan berupa ekspor impor sudah berlangsung di pelabuhan yang terletak di Provinsi Sumatera Utara tersebut.
"Sudah ada kegiatan ekspor impor cuma full speed-nya target Januari 2019. Langsung ekspor impor kita sudah dapat komitmen dari beberapa eksportir kargo owner ada di sekitar Kuala Tanjung, dari Unilever, Wilmar, Domba Mas, dari STTC pabrik rokok di siantar," dia menandaskan.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Dua Perusahaan Ini Pilih Pelabuhan Kuala Tanjung untuk Ekspor
Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di bawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo I) sudah diuji coba untuk pengiriman ekspor.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyebutkan, pelabuhan yang berada di Sumatera Utara tersebut melayani pengiriman ekspor beberapa perusahaan besar.
"Untuk Kuala Tanjung sendiri, minggu pertama sudah uji coba untuk eskpor dari Kuala Tanjung,” kata Bambang saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Baca Juga
Dia menuturkan, saat ini pelabuhan tersebut masih terus akan dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas dan mempercepat pertumbuhan volume.
"Saat ini kita dalam proses negosiasi untuk ekspornya punya kargo unilever, kargo wilmar, kargo pabrik rokok siantar, tiga pabrik ini lokasinya berdekatan dengan Kuala Tanjung, jadi lebih murah,” ujar dia.
Pelindo I menargetkan pelabuhan Kuala Tanjung bisa melayani pengiriman ekspor hingga 600 kontainer per minggu.
"Kalau Unilever 400 kontainer per minggu, Wilmar kita negosiasi supaya bisa 200, pabrik rokok kita harapkan 50-100, pelayaran one hand ini mengharapkan minimal ekspor di Kuala Tanjung ini minimal 500-600 kontainer yang bisa diangkut kapal,” ujar dia.
Adapun tujuan ekspor ke Asia Utara, China dan Taiwan. "Proses perizinan semua sudah peroleh, izin operasi dari kemenhub sudah, izin kepabeanan sudah diperoleh, jadi ini tinggal mematangkan untuk kepentingan pelaksanaan,” tutur dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement