Sandiaga: Infrastruktur Bukan cuma Tol, tapi juga Irigasi Petani

Sandiaga Uno berdialog dengan perwakilan desa di Waduk Gondang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/12/2018).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Des 2018, 15:35 WIB
Gabungan Kelompok Tani se-Kota Batu dan Pelaku UMKM Malang, Jawa Timur curhat kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno tentang kondisi perekonomian. (Foto: Tim Prabowo-Sandiaga)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno berdialog dengan perwakilan desa di Waduk Gondang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/12/2018).

Para peserta yang berdialog dengan Sandiaga sebagian besar adalah petani. Mereka mengeluhkan soal infrastruktur pertanian, khususnya masalah irigasi.

Salah satunya Isna Vayani. Petani padi di Gedungpring, Lamongan, ini meminta pemerintah memperhatikan soal pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi.

"Sawah-sawah kami kering, Pak, walau di musim hujan. Saya minta kalau Bapak menjadi wapres 2019 pengairan irigasi di sini diperbaiki. Sulitnya kami mendapatkan air. Ini sudah kami sampaikan terus-menerus, tapi ya itu, kok kayaknya kami tidak didengar," kata Vani.

Sementara Prapto, perwakilan dari petani tembakau dan tebu, mengeluhkan impor gula ke Sandiaga. Dia pun kian pusing dengan rencana impor tembakau dari China.

"Sudah habis Pak, kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asing," ucap Prapto.


Janji Evaluasi Kebijakan

Menjawab keluhan tersebut, Sandi bersama Prabowo Subianto bakal mengevaluasi kebijakan yang merugikan rakyat.

"Ibu Vayani dan Pak Prapto enggak usah khawatir. Jika amanat itu diberikan kepada kami, semua curhatan ini akan kami dengar dan kami cari solusinya," ucap Sandi.

Menurut Sandi, infrastruktur bukan hanya tentang jalan tol maupun gedung-gedung tinggi. Melainkan irigasi dan infrastruktur yang bisa menyerap tenaga kerja anak negeri.

"Petani juga butuh infrastruktur. Masyarakat desa juga butuh infrastruktur, bukan hanya untuk mobil dan masyarakat perkotaan saja," kata dia.

Menurut dia, petani itu juga harus dilindungi. "Bangsa ini kaya. Buat apa impor pertanian dari negara lain yang bisa kita penuhi dari tanah yang subur ini?" ujarnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya