Pertagas Niaga Pasok Gas ke Pembangkit Listrik Dumai

Gas akan dialirkan melalui pipa transmisi Duri-Dumai, hingga sampai ke wilayah Dumai untuk dijadikan energi pembangkit listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Des 2018, 11:30 WIB
Pertagas, SKG Pangkalan Brandan.
Liputan6.com, Jakarta PT Pertagas Niaga (PTGN) memasok gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT Riau Perkasa Energi (RPE). Ini merupakan perusahaan Pengembang Listrik Swasta (Independent Power Producer/IPP) di wilayah Dumai, Riau. 
 
Presiden Direktur PTGN, Linda Sunarti mengatakan, perusahaan akan memasok gas sebesar 5 BBTUD untuk RPE yang ditargetkan akan mengalir pada  2019. Gas akan dialirkan melalui pipa transmisi Duri-Dumai, hingga sampai ke wilayah Dumai untuk dijadikan energi pembangkit listrik. 
 
 
“Sebagai kawasan industri yang terus berkembang, Dumai memerlukan pasokan listrik yang stabil. Untuk itu suplai gas PTGN ke RPE ini diharapkan juga bisa mendorong pertumbuhan industri di sana,” kata Linda, di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
 
Kawasan Duri Dumai menjadi target pengembangan pasar PTGN pasca telah beroperasinya pipa transmisi Duri Dumai. Infrastruktur tersebut merupakan buah kerjasama antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN)- PT Pertamina Gas.
 
Pipa dengan panjang 67 Kilo meter (km) ini dibangun dengan nilai investasi USD 70 juta. Sebelumnya PTGN telah menyuplai lebih dahulu salah satu industri di Dumai yakni PT Energi Sejahtera Mas (ESM) dengan menggunakan Liquiefied Natural Gas (LNG) trucking yang berasal dari Plant Arun, di Lhokseumawe, Aceh. 
 
PT Pertagas Niaga (PTGN) adalah anak perusahaan PT Pertamina Gas yang bergerak dalam bidang niaga gas baik melalui jaringan gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG), Liqufied Natural Gas (LNG) maupun pengelolaan jaringan gas kota (City Gas). 
 
"Suplai gas PTGN diperoleh melalui PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi maupun KKKS lainnya di Indonesia," tandasnya.

PGN Caplok 4 Anak Usaha Pertagas

PT PGN tahun ini telah menyiapkan 21 ribu jaringan gas untuk sambungan ke rumah tangga di beberapa kelurahan di Tarakan.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memutuskan mengubah transaksi dalam pengambilalihan saham PT Pertamina Gas (Pertagas) yang dimiliki Pertamina.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/12/2018), Perseroan menyatakan perubahan transaksi itu ditunjukkan dengan penandatangan berita acara perubahan struktur transaksi pada 30 November 2018.

Dengan perubahan transaksi itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mengambilalih alih kepemilikan anak usaha Pertagas antara lain PT Pertagas Niaga, PT Perta-Samtan Gas, PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan Pertamina sepakat akan menandatangani amandemen dan pernyataan kembali perjanjian yang ditargetkan paling lambat 31 Desember 2018.

“Perubahan struktur rencana transaksi akan diatur dalam suatu amandemen dan pernyataan kembali perjanjian, tetapi tidak terbatas pada harga pembelian dan mekanisme pembayaran,” tulis  Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di keterbukaan informasi BEI

Sebelumnya perseroan dan Pertamina telah meneken perjanjian jual beli saham bersyarat pengambilalihan saham Pertagas sebesar 51 persen pada 29 Juni 2018. Perjanjian itu hanya akuisisi Pertagas. Pengambilalihan saham itu terkait pembentukan holding minyak dan gas bumi (migas).

Dengan adanya perubahan struktur rencana transaksi tersebut, perseroan mendapatkan kesempatan melakukan valuasi atas Pertagas dengan pakai laporan keuangan yang telah diaudit pada periode yang berakhir 30 September 2018.

Berdasarkan data RTI, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) naik 6,09 persen ke posisi Rp 2.090 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 17.531 kali dengan nilai transaksi Rp 413,3 miliar.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya