BPBD DKI: Jakarta Utara Waspada Banjir Rob

Berdasarkan grafik batas tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan dalam kondisi Siaga II antara 201 hingga 250 centimeter atau berstatus krisis.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Des 2018, 09:03 WIB
Dua orang pria melintasi area SPBU yang terendam banjir rob akibat naiknya permukaan air laut di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/12). Banjir rob juga merendam ratusan rumah warga di Muara Baru dan Luar Batang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga mewaspadai banjir akibat pasang gelombang laut (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta pada Rabu (5/12/2018).

Dilansir dari akun media sosial  BPBD DKI di Jakarta, kewaspadaan tersebut terkait kenaikan permukaan air di Pintu Air Pasar Ikan mencapai 203 centimeter atau berstatus Siaga II pada pukul 06.00 WIB.

Berdasarkan grafik batas tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan dalam kondisi Siaga II antara 201 hingga 250 centimeter atau berstatus krisis.

Sementara itu, kondisi muka air di pintu air lainnya seperti Bendung Katulampa, Pos Depok, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Angke Hulu, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, dan Pulo Gadung berstatus normal.

 

 


Strategi Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda Rob telah menyiapkan ratusan pompa untuk mengantisipasi banjir rob

"Ada 450 lebih pompa yang diaktifkan saat genangan terjadi di tempat yang lebih rendah, apakah itu di underpass atau di daerah yang secara umum permukaan tanahnya rendah. Di situ digunakan pompa. Dan dengan pompa ini lah kita bisa membantu mempercepat (aliran) air," kata Anies di Bundaran HI, Minggu, 25 November 2018.

Selain pompa, solusi lain yang dilakukan Pemprov DKI untuk menangani banjir adalah kendaraan Damkar keliling.

"Di samping pompa 450 itu juga kita menyiapkan kendaraan Damkar yang ikut membantu secara mobile bila dibutuhkan kondisi emergency di tempat yang biasanya tidak terjadi genangan. Bila sampai kondisi itu muncul kita siapkan juga," ujar Anies.

Dia juga menyebut adanya kantung-kantung pasir di Jakarta Utara yang digunakan sementara sebagai penahan air karena penbangunan tanggul masih berjalan.

"Sebetulnya kantung-kantung itu untuk titik-titik yang sedang dalam proses pembangunan, belum tuntas, disiapkan," imbuh Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya