Liputan6.com, Jakarta - Teh dan kopi, dua sajian itu tentu sudah sangat tak asing bagi kebanyakan orang, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan keberagaman jenis, sajian yang umumnya diolah jadi minuman itu jadi favorit banyak orang.
Bermodal keunikan masing-masing, beberapa tahun belakangan, pamor teh di Indonesia malah kalah dari kopi. Terbukti dengan menjamurnya coffee shop, namun tidak bagi tea shop. Memang tetap ada teh di menu, tapi penyajiannya tak seserius itu.
Baca Juga
Advertisement
Ratna Somantri selaku pakar teh berusaha menguak alasan di balik fenomena teh yang jadi kurang populer ketimbang kopi. "Karena kalau kita bicara teh sebagai tea shop akan susah," katanya usai menjadi juri di kompetisi Tea Mixologist di SIAL Interfood di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 24 November 2018.
Hal itu diungkap Ratna mengingat jenis teh sangat banyak dengan karakter berbeda dari masing-masingnya. Namun, Ratna menilai, sebenarnya menaikkan pamor teh tidak harus dengan membuat satu tea shop khusus.
"Kedai kopi sekarang juga menyajikan teh. Tapi, ya memang masih seadanya. Yang ingin kita lakukan adalah mencoba mengikuti tren yang ada, yaitu menjamurnya kafe. Kita ingin perkenalkan kalau teh bisa disajikan di kafe dan cocok jadi teman nongkrong," tutur Ratna.
"Tentu dengan lebih beragam dan dengan cara menyeduh yang lebih tepat," tambahnya. Ia mengingatkan, cara menyeduh yang benar membuat rasa asli teh keluar. Tiap teh memiliki cara penyeduhan berbeda, itulah mengapa penyajian minuman satu ini sudah harus diperhatikan lebih serius.
Saksikan video pilihan di bawah ini: