Liputan6.com, Jakarta Menurunkan berat badan bagi pria obesitas mampu meningkatkan kadar testosteron yang rendah. Hal tersebut membantu mereka untuk memperbaiki kehidupan seks.
Dilansir dari Live Science pada Rabu (5/12/2018), sebuah studi tahun 2012 menemukan, pria paruh baya dengan kondisi pra-diabetes, memiliki kadar testosteron yang rendah. Setengah dari mereka mencoba menurunkan berat badan dengan mengubah gaya hidup. Hasilnya, para pria yang berhasil mengurangi berat badan mengalami peningkatan kadar testosteron.
Advertisement
"Pertama-tama, dokter harus mendorong pria yang kelebihan berat badan dengan kadar testosteron rendah untuk mencoba menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga, sebelum beralih ke terapi testosteron untuk meningkatkan kadar hormon mereka," ujar peneliti dalam studi itu Dr. Frances Hayes dari St. Vincent's University Hospital, Dublin, Irlandia.
Hayes dan rekan-rekannya menganalisis dari sekitar 900 pria dengan pra-diabetes. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah mereka tinggi secara abnormal, namun belum cukup untuk dimasukkan dalam kelompok diabetes tipe 2. Rata-rata para peserta berusia 54 tahun.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Menurunkan berat badan, kadar testosteron meningkat
Secara acak, mereka diminta menerima satu dari tiga perawatan. Ketiganya adalah obat diabetes metformin, pil plasebo tidak aktif, dan perubahan gaya hidup seperti olahraga 150 menit seminggu, makan sedikit lemak dan kalori.
Di awal penelitian, sekitar 20 persen dari mereka memiliki tingkat testosteron rendah. Setelah satu tahun kemudian, jumlah itu turun menjadi 11 persen.
Mereka yang merubah gaya hidup dan kehilangan sekitar 17 pon dalam satu tahun, memiliki peningkatan testosteron hingga 15 persen secara rata-rata. Sementara mereka yang menggunakan obat memiliki kondisi yang sama dan hanya menurun sedikit.
"Menurunkan berat badan tidak hanya mengurangi risiko pria pra-diabetes naik ke diabetes, tetapi juga meningkatkan produksi testosteron tubuh mereka," ujar Hayes.
Studi ini telah dipresentasikan di Endocrine Society's annual Meeting di Houston pada tahun 2012.
Advertisement