Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tetap melanjutkan pembangunan jalur Trans Papua. Keputusan itu diambil meski pekerja proyek tersebut mendapat serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa hari lalu.
Pemerintah memerintahkan TNI-Polri untuk mengamankan jalur tersebut. Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi, mengatakan belum mendapat informasi apakah PT Istaka Karya sebagai pelaksana proyek telah berkoordinasi dengan pihak keamanan.
Advertisement
"Pembangunan Trans Papua itu melibatkan banyak kontraktor. Istaka Karya ini saya tak memonitor apakah sudah ada koordinasi dengan aparat keamanan, dan aparat keamanan siapa mereka berkoordinasi. Karena saat kejadian ini, tidak ada aparat keamanan di situ," ucap Aidi saat dikonfirmasi, Rabu (5/12/2018).
Dia menuturkan, di tahun-tahun sebelumnya, sejumlah kontraktor meminta pengamanan.
"Misalnya PT Nirwana, kita sama-sama dengan pekerja itu, sebelum kita masuk ke lokasi pekerjaan, pengamanan dulu yang mengamankan," jelas Aidi.
Dia menjelaskan, TNI akan membantu pengamanan bila ada permintaan pengemanan proyek di Papua. Pihaknya kesulitan bila harus memantau keseluruhan proyek.
"Kalau dia tak melapor atau meminta pengamanan, kita tak memonitor," kata Aidi.
Zona Merah
Dia menyatakan, wilayah kerja PT Istaka Karya memang zona merah.
"Memang ada beberapa kejadian, pernah ada tim survei oleh PU dari Bandung itu melaksanakan survei tanpa minta pengamanan, tapi menggunakan warga Papua," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement