4 Negara Ini Tempat Sembunyi Teraman Jika Perang Dunia III Pecah pada 2019?

Negara mana ini dianggap paling aman di dunia untuk bersembunyi, jika terjadi Perang Dunia III pecah pada 2019.

oleh Afra Augesti diperbarui 05 Des 2018, 21:00 WIB
Unjuk rasa di Taras Shevchenko Park di Kyiv, Ukraina untuk memperingati deportasi Tatar Krimea, 18 Mei 2014. (Wikimedia/Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina masih terus memanas hingga kini. Bentrokan antara kedua negara di Selat Kerch kian memperburuk keadaan, kapal-kapal saling menembaki bak berperang.

Ukraina mengklaim bahwa kapal mereka dicegat oleh pasukan Rusia setelah melakukan perjalanan ke Mariupol, sedangkan Rusia mengaku bahwa kapal Ukraina telah melanggar batas wilayah perairan.

Menurut keterangan yang dikutip dari Express.co.uk, Rabu (5/12/2018), warga Inggris yang takut akan peristiwa tersebut telah menghindari zona berbahaya, dengan pergi ke beberapa negara yang aman untuk bersembunyi.

Britania Raya tak ingin mengambil risiko. Pemikiran ini sejalan dengan negara-negara lain seperti Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Demikian menurut laporan dari studi yang dibuat oleh International SOS and Control Risks.

Lalu, negara mana saja yang bisa dijadikan sebagai tempat perlindungan dari pertempuran Ukraina dan Rusia, mengingat kekhawatiran munculnya "Perang Dunia III" di masa mendatang? Berikut empat di antaranya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Liechtenstein

Liechtenstein (AFP)

Liechtenstein merupakan negara yang penduduknya berbicara bahasa Jerman. Ini terletak di antara Austria dan Swiss, serta dikenal sebagai salah satu negara paling aman.

Selain karena tingginya jumlah polisi yang berpatroli di jalan-jalan dan tingkat kejahatan yang rendah, lokasi Liechtenstein yang berada di tengah dua negara yang netral juga membuatnya menjadi tujuan aman untuk berlindung.

Mereka yang mencoba masuk ke negara non-Uni Eropa ini, harus terbang ke Zurich terlebih dahulu, karena Liechtenstein tidak memiliki bandara. Hal ini disebabkan oleh luas wilayahnya yang amat kecil.


2. Greenland

Sebuah bongkahan es raksasa melewati perairan Ferryland Newfoundland, Kanada, (10/4). Perairan yang disebut Iceberg Alley ini menjadi tempat perlintasan pecahan gletser di Greenland pada setiap awal musim panas. (Paul Daly/The Canadian Press via AP)

Bepergian ke Greenland --salah satu pulau terbesar di dunia-- tidaklah mudah meski negara ini menjadi tujuan yang aman, karena jauh dari konflik dan letaknya yang terpencil.

Umumnya, kendala yang kerap dijumpai oleh orang-orang yang ingin pergi ke Greenland adalah mahalnya harga tiket pesawat dan tak ada penerbangan langsung. Pelancong harus mendarat terlebih dahulu di Islandia.

Populasinya yang jarang, membuat Greenland mendapat sebutan sebagai negara yang hampir tidak punya kriminalitas dan menjadikannya tempat yang sempurna untuk berlindung.

Selain itu, di Greenland, warganya tidak memiliki keselarasan politik. Sebagian besar keputusan pemerintah lokal dilakukan melalui pemerintah Denmark --negara yang juga dikatakan aman.


3. Luxembourg

Sesi Foto Pasangan Pemimpin NATO, diikuti oleh pasangan sejenis PM Luxembourg (Foto/AFP)

Negara lain yang disebut sebagai negara teraman di dunia adalah Luxembourg. Satu-satunya ancaman kejahatan yang terjadi adalah kejahatan kecil, seperti pencopetan.

Namun, negara ini juga menjadi salah satu negara kaya, yang artinya Luxembourg adalah tempat yang mahal untuk berlindung. Dengan perbatasan yang meliputi Belgia, Prancis dan Jerman, negara tersebut telah dikuasai selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II, meskipun menyatakan netralitasnya.

Meski demikian, pemerintah Luxembourg menjamin layanan kesehatan bagi rakyatnya, distrik yang aman, dan infrastruktur yang memadai.


4. Islandia

Aurora borealis, juga dikenal sebagai Cahaya Utara terlihat di atas lahan pertanian dekat air terjun Godafoss di Thingeyjarsveit, Islandia, 14 Oktober 2018. Seperti halnya pelangi, Aurora Borealis memiliki gradasi warna yang beragam . (Mariana SUAREZ/AFP)

Nyaris serupa dengan Greenland, Islandia juga merupakan pulau kecil yang letaknya hampir terpencil. Negara ini juga tetap netral, meskipun diambil alih oleh Inggris pada tahun 1940. Perang Dunia II menyebabkan ekspansi ekonomi di wilayah tersebut.

Sayangnya, biaya hidup di Islandia pun terbilang tak murah, karena itulah tingkat kejahatan menjadi sangat rendah di negara tersebut. Meski demikian, ada perjanjian militer yang dilakukan oleh Islandia dengan Norwegia dan Denmark, termasuk Coast Guard atau Penjaga Pantai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya