Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menggandeng Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk pengamanan pengusahaan minyak dan gas bumi (migas), serta energi baru dan terbarukan di lingkungan kerja Pertamina, termasuk anak perusahaan dan Afiliasinya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kerjasama tersebut sebagai bentuk sinergi dimana Pertamina membutuhkan dukungan dari pihak-pihak yang kompeten di bidangnya. Salah satunya adalah kepolisian untuk keamanan demi mencapai ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan kerja sama tersebut, nantinya Pertamina dan Kepolisian RI akan meningkatkan koordinasi, pengawasan dan sinergitas. Lingkup kerja sama tersebut meliputi pertukaran data dan informasi, bantuan pengamanan, penegakan hukum dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia," kata Nicke, di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurutnya, Pertamina merupakan satu-satunya badan usaha di energi yang memiliki proses bisnis terintegrasi di Indonesia, dari mulai hulu, pengolahan, sampai distribusi produk ke masyarakat di seluruh Indonesia.
Saat ini Pertamina memiliki enam Unit Pengolahan minyak (kilang), delapan Kantor Unit Pemasaran, 112 Terminal BBM, 5.500 Stasiusn Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), serta fasilitas lainnya termasuk lebih dari 10 ribu mobil tanki yangg tersebar di seluruh Indonesia.
"Dalam menjalankan operasinya, Pertamina membutuhkan support dari Polri terkait keamanan dan ketertiban demi kelancaran distribusi energi ke seluruh pelosok di Indonesia,” jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Antisipasi Ancaman
Nicke menambahkan, sebagai Badan Usaha milik Negara (BUMN) bidang energi yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesiagaan dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan terhadap aset bisnis Pertamina yang merupakan objek vital nasional.
"Kerja sama ini akan berlaku di Pertamina Group baik Anak Perusahaan dan Afiliasinya di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.
Advertisement