Alasan Masyarakat Enggan Pilih Kendaraan Listrik

Kendaraan bertenaga listrik diprediksi akan jadi semakin popular di masa yang akan datang. Karena lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik saat ini mengalami perkembangan pesat di sejumlah negara.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 06 Des 2018, 07:08 WIB
Toyota Prius Plug-in Hybrid (Liputan6.com/Yurike)

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan bertenaga listrik diprediksi akan jadi semakin populer di masa yang akan datang. Karena lebih ramah lingkungan, kendaraan listrik saat ini mengalami perkembangan pesat di sejumlah negara.

Kendati demikian, Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) Eniya Listiani Dewi menyatakan, kendala yang dihadapi kendaraan listrik di Indonesia yaitu durasi waktu untuk melakukan pengisian baterai atau charging baterai.

Untuk mengisi baterai mobil listrik hingga full membutuhkan waktu 4-5 jam sehingga kebanyakan orang masih berpikir dua kali untuk pindah ke mobil listrik.

“Pilot Project fast charging station BPPT dengan kapasitas 50 kW ini mempunyai kelebihan mampu melakukan charging baterai mobil listrik sampai penuh hanya dengan waktu 30 menit,” jelas Eniya saat ditemui wartawan di gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Dengan adanya fasilitas fast charging station milik BPPT smart charging station 20 kW di B2TKE-BPPT Puspiptek, Tangerang Selatan, hal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat beralih dari mobil biasa ke mobil listrik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Eniya juga menginginkan, stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik juga semakin beredar di pusat perbelanjaan serta gedung kementerian.

“Karena ini semacam introduce ke masyarakat. Dan yang perlu diperhatikan adalah sistem quick. Karena kalau sistem udah tersebar tentu akan lebih bagus. Karena enggak mungkin juga orang menunggu lebih dari 30 menit,” tuturnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya