Penyebab Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Lombok yang Terasa hingga Bali

Analisa BMKG menyebut gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 06 Des 2018, 08:57 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang kawasan Lombok dan Bali pagi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Dan hingga pukul 08.11 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (6/12/2018).

Rahmat mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter atau (pusat) gempa bumi terletak pada koordinat 8,5 LS dan 116,06 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km arah barat laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust)," ucap Rahmat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik.


Diimbau Tetap Tenang

Dia mengatakan, dampak gempa bumi dilaporkan menimbulkan guncangan di daerah Lombok Utara dalam skala intensitas VI MMI, Lombok Barat dan Mataram V MMI, Lombok Tengah dan Lombok Timur IV MMI, Denpasar III-IV MMI, Jimbaran, Tabanan, Nusa Dua dan Sumbawa III MMI, Karangasem, Singaraja dan Kuta II-III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata dia.

Dia mengatakan, hingga pukul 08.11 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. 

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya