City Dianggap Kurang Perhatikan Masa Depan Pemain Muda

City kerap menjual pemain muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2018, 10:35 WIB
Para pemain Manchester City merayakan gol yang dicetak Raheem Sterling ke gawang Bournemouth pada laga Premier League di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (1/12). City menang 3-1 atas Bournemouth. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Javairo Dilrosun mengungkapkan kekesalannya pada Manchester City. Pemain Hertha Berlin itu menyebut The Citizens terlalu sering menyia-nyiakan bakat pemain muda.

Dilrosun menimba ilmu di akademi City sejak 2014 silam. Sebelum sempat menembus tim utama, pemain sayap asal Belanda itu memilih hengkang ke Hertha Berlin pada musim panas lalu.

Dilrosun pun langsung menjadi andalan di skuat Hertha musim ini. Pemain 20 tahun itu hingga kini sudah tampil sebanyak 12 kali bagi tim Bundesliga tersebut.

"City seperti perusahaan. Para pemain adalah barang dagangan mereka," ungkap Dilrosun kepada ELF Voetbal.

Dilrosun merasa tak yakin akan peluangnya menembus skuat utama asuhan Pep Guardiola. Karena itu ia memilih pergi dari Etihad Stadium dan berlabuh di Hertha.

 


Kagumi Guardiola

Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan, merayakan gol ke gawang Bournemouth pada laga Premier League di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu (1/12). City menang 3-1 atas Bournemouth. (AFP/Paul Ellis)

Meski mengungkap kekecewaan dirinya terhadap cara City memperlakukan pemain, akan tetapi Dilrosun tetap bersyukur bisa berada di skuat The Citizens karena bisa belajar banyak dari Guardiola.

"Saya tak terlalu sering berbicara secara personal dengan Guardiola, tapi saya belajar sangat banyak hanya dengan melihatnya," kata Dilrosun.

"Dia memberikan nasihat luar biasa yang membuat saya menjadi pemain yang lebih baik, detil mengenai sentuhan pertama saya contohnya. Dan ia sangat pintar dalam menjelaskan taktiknya kepada para pemain."

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya