Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi tengah mengembangkan teknologi kamera 'monster' untuk smartphone terbarunya.
Hal tersebut diungkap oleh co-founder sekaligus Presiden Xiaomi, Lin Bin, yang mengunggah smartphone beresolusi besar di media sosial Weibo.
Dia mem-posting cover belakang smartphone Xiaomi dengan label kamera 48MP dan menyatakan bakal dirilis pada Januari 2019. Bin mengaku telah menggunakan smartphone ini selama beberapa minggu.
Baca Juga
Advertisement
“Dicoba selama beberapa minggu, tidak buruk! Dirilis pada bulan Januari,” kata Lin Bin sebagaimana dilansir Slashgear, Kamis (6/12/2018).
Pada posting-an tersebut juga terlihat lampu kilat LED ganda dan lensa kamera besar di atasnya. Panel belakangnya tampak terbuat dari kaca.
Sayang, tidak terlihat secara detail apakah smartphone Xiaomi tersebut mengusung kamera ganda atau tidak. Namun kemungkinan besar akan mengadopsi kamera lebih dari satu.
Pakai Sensor Sony atau Samsung?
Xiaomi bukanlah satu-satunya vendor smartphone yang fokus pada kamera beresolusi monster. Sebelumnya, Nokia 808 PureView memiliki kamera dengan sensor 41MP dan Huawei Mate 20 Pro punya kamera 40MP (quad Bayer).
Sebagai informasi, saat ini cuma ada dua vendor teknologi yang memproduksi sensor semacam itu yaitu Sony dan Samsung.
Advertisement
Punya Banyak Piksel
Sony IMX586 adalah sensor 48MP yang diumumkan pada Juli 2018. Ini adalah sensor berukuran 1/2 inci yang memiliki banyak piksel, masing-masing hanya berukuran 0,8μm.
Sementara Samsung Bright GM1 mengusung sensor 48MP sejak Oktober, yang juga memiliki banyak piksel berukuran 0,8μm. Demikian seperti dikutip GSM Arena.
Jenis sensor ini menggunakan pixel binnnig untuk meningkatkan kualitas gambar, tetapi jumlah pikselnya yang besar juga bisa melakukan zoom digital berkualitas tinggi.
Service Center Xiaomi Tak Lagi Terima Perbaikan Smartphone BM
Di sisi lain, Xiaomi mulai mejalankan langkah untuk membendung peredaran smartphone ilegal atau yang biasa disebut black market (BM).
Upaya ini dilakukan dengan cara tidak lagi menyediakan layanan servis pada smartphone BM di Mi Authorized Service Center.
"Perusahaan menyatakan komitmennya untuk memerangi pendistribusian produk tidak resmi di Indonesia dengan tidak lagi menyediakan layanan purna jual untuk produk tidak resmi di seluruh pusat servis di Indonesia," kata Xiaomi dalam pernyataan yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (4/12/2018).
Sebelumnya, Xiaomi menegaskan komitmen masuk ke pasar Indonesia dengan memenuhi peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk smartphone 4G.
Advertisement
Gandeng Erajaya
Untuk menjalankan komitmennya, Xiaomi menggandeng perusahaan manufaktur dalam negeri PT Sat Nusapersada (Sat Nusa) untuk membantu merakit produknya yang dijual di Indonesia.
Tidak hanya itu, agar kian melebarkan sayap di Tanah Air, vendor Tiongkok inipun bekerja dengan Erajaya Group selaku distributor pemasaran Xiaomi sekaligus garansi resmi perangkat melalui PT Teletama Artha Mandiri (TAM).
Oleh karena itu, ketika konsumen membeli smartphone resmi Xiaomi, pengguna akan memiliki akses ke Mi Authorized Service Centers.
Jaminan yang diberikan selama 15 bulan dan jasa mail-in-centre terbaru untuk memastikan pengalaman pengguna dengan produk Xiaomi berjalan lancar dan tanpa masalah.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini