Bus Listrik Moeldoko Lulus Uji Tipe?

Bertepatan dengan peresmian stasiun pengisian daya (charging station) untuk kendaraan listrik di gedung BPPT RI, bus listrik milik Moeldoko ditantang melaju hingga kantor B2T KE-BPPT RI.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 06 Des 2018, 16:01 WIB
PT Angkasa Pura II menguji coba bus listrik prototipe milik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Liputan6.com, Jakarta - Bus listrik besutan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) diklaim menjadi salah satu kendaraan listrik yang siap diproduksi massal. Perusahaan ini digawangi Jendral TNI (Purn) Moeldoko.

Bertepatan dengan peresmian stasiun pengisian daya (charging station) untuk kendaraan listrik di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Republik Indonesia (BPPT RI), bus listrik milik Moeldoko ditantang melaju hingga kantor Balai Besar Teknologi Konversi Energi, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (5/12).

Lantas apakah bus listrik milik Kepala Staff Kepresidenan RI Moeldoko sudah lulus uji tipe?

Menanggapi hal tersebut Kementerian Perhubungan RI  Budi Karya Sumadi menyatakan, bahwa bus tersebut sudah uji tipe Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJ-SKB) Kementerian Perhubungan.

"Kami sudah punya fasilitas uji tipe. Dan yang punya Pak Moeldoko itu sudah lulus," kata Budi kepada wartawan.

Kendati demikian, bus listik MAB harus disesuaikan dengan standarisasi di Indonesia. Salah satunya adalah bagian steker bus MAB yang masih menggunakan standar China GB/T.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Sementara itu, menurut Senior Researcher BPPT Ganesha Tri Chandrasa, standar steker dari Indonesia sama seperti di Eropa dan Jepang, yaitu DC (CCS) dan DC CHAdeMO. "Kemungkinan CCS sama CHAdeMO tapi belum fix, tapi itu (yang paling reliable)," ungkapnya.

Penyesuaian standar steker ini diharapkan agar bus MAB bisa melaju leluasa keseluruh tempat. Ketika harus mengisi daya listrik, tentu ini akan mempermudahnya, karena sudah standar steker sama di Indonesia.

"Masalahnya bus dia (MAB) juga sudah banyak, makanya kalau memang dia mau internal (bangun SPLU) silakan. Tapi dia ingin setiap kota, provinsi ada yang pemerintah bangun," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya