Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa saat ini Bangsa Indonesia harus mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Menurutnya, Revolusi Industri 4.0 yang terintegrasi membuat pekerjaan yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) akan menjadi lebih efisien. Untuk menjadikan pekerjaan tersebut menjadi lebih efisien adalah melalui kolaborasi antara atasan dan bawahan.
Baca Juga
Advertisement
“Kita harus mengubah cara berfikir kita, jika ingin serius menghadapi 4.0,” tuturnya saat menghadiri Seminar Making Indonesia 4.0 yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (3/12/2018), seperti dikutip dari laman BKN.
Pada seminar tersebut, Luhut juga menyampaikan bahwa kedepannya, program seperti pelatihan yang bertujuan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 akan dilaksanakan lebih masif lagi.
Lanjut Luhut, pesertanya pun bukan hanya dari Kementerian/Lembaga saja, tetapi juga akan merangkul berbagai pihak diantaranya dari kalangan partai politik dan lembaga swadaya masyarakat.
Sementara itu, Dosen Senior Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika, Otto Scharmer yang menjadi narasumber pada seminar tersebut menjelaskan Teori U yang ia ciptakan bahwa dalam menghadapi tantangan 4.0 masyarakat dituntut untuk melihat sepenuhnya (open mind), mengerti sepenuhnya (open heart), dan menerima sepenuhnya (open will).
Hal tersebut harus dilakukan oleh ASN dengan berkolaborasi dalam menciptakan tata kelola 4.0 Awareness Based Collective Action (ABC) atau Pemerintahan yang transparan dan akuntabel (Open Goverment and Open Data) berdasarkan eco-system atau kebutuhan masyarakat.
“Anda tidak dapat memahami suatu sistem kecuali Anda membuat sistem tersebut untuk melihat dan merasakan sendiri,” tuturnya.
Sekadar informasi, Seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi juga Lembaga Ketahanan Nasional tersebut adalah program penguatan kapasitas pemimpin Indonesia.
Seminar tersebut bertujuan untuk menciptakan inovasi pada Bangsa Indonesia agar Indonesia menjadi lebih baik.
Seminar tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Supranawa Yusuf, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir dan sejumlah Pejabat lain dari Kementerian/Lembaga Pusat dan Daerah serta perwakilan dari Institusi Pendidikan di Indonesia.
HUT Korpri, Jokowi Minta ASN Siapkan Diri Hadapi Revolusi Industri 4.0
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Dia menyebut, Korpri dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) telah memberikan kontribusi besar bagi negara selama ini melalui pengabdiannya kepada masyarakat.
Ini disampaikan Jokowi dalam upacara Hari Ulang Tahun Ke-47 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Tahun 2018 di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
"Korpri telah menjadi salah satu pengikat dalam memperkokoh persaudaraan dan memperkokoh persatuan nasional dalam keberagaman," kata Jokowi.
Selain itu, ASN juga telah menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat dan menjadi motor penting dalam pembangunan nasional. Jajaran ASN, lanjut Jokowi, sudah ikut serta menjadi teladan dalam mengedepankan budi pekerti, etika, dan profesionalisme.
Jokowi mengatakan, kemajuan Indonesia saat ini tidak lepas dari peran jajaran ASN yang bekerja di semua sektor, baik di level pemerintahan, di daerah-daerah terpencil, maupun yang sedang mengabdi di luar negeri.
"Apresiasi sebesar-besarnya dari kami bagi ASN yang bertugas di daerah terpencil dan pulau terluar dan berdedikasi dengan segala keterbatasan yang dihadapi," kata dia.
Advertisement
Persiapan Revolusi Industri 4.0
Jokowi menuturkan, upaya ASN untuk memberikan yang lebih baik bagi bangsa dan negara harus selalu ditingkatkan. ASN juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan global yang terjadi begitu cepat. Termasuk dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
"Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan lanskap sosial, lanskap politik, dan lanskap budaya di seluruh dunia," pungkas Jokowi.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com