Liputan6.com, Teheran: Ditengah berbagai masalah akibat ambisi nuklirnya, Iran tetap menggelar pemilihan umum. Pemungutan suara mulai dibuka Jumat (2/3) untuk pemilihan Parlemen di Iran yang akan menguji popularitas pembentukan ulama untuk mengatasi kebuntuan dalam menghadapi permasalahan dengan negara-negara barat.
Pertarungan politik di Iran terfokus pada kompetisi antara tokoh konservatif. Sementara tokoh reformis memilih mengundurkan diri. Meski para pejabat Iran mengatakan bahwa beberapa kandidat reformis telah terdaftar untuk pemilu. Tapi, untuk pertama kalinya sejak revolusi Islam 1979, reformis telah menyatakan mereka tidak akan mengumumkan daftar kandidat untuk setiap pemilu.
Dengan mundurnya tokoh reformis, berarti Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei diharapkanm unggul dalam pemilihan itu. Khamenei diperkirakan akan memblokir dukungan untuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad dari memenangkan mayoritas suara dalam majelis 290 kursi. Hasil pemilu Iran akan menjadi penentu pada pemilihan presiden tahun 2013.(Xinhua/ZeeNews/IAN)
Pertarungan politik di Iran terfokus pada kompetisi antara tokoh konservatif. Sementara tokoh reformis memilih mengundurkan diri. Meski para pejabat Iran mengatakan bahwa beberapa kandidat reformis telah terdaftar untuk pemilu. Tapi, untuk pertama kalinya sejak revolusi Islam 1979, reformis telah menyatakan mereka tidak akan mengumumkan daftar kandidat untuk setiap pemilu.
Dengan mundurnya tokoh reformis, berarti Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei diharapkanm unggul dalam pemilihan itu. Khamenei diperkirakan akan memblokir dukungan untuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad dari memenangkan mayoritas suara dalam majelis 290 kursi. Hasil pemilu Iran akan menjadi penentu pada pemilihan presiden tahun 2013.(Xinhua/ZeeNews/IAN)