Liputan6.com, Jakarta - Cuitan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di akun twitternya yang mengomentari reuni 212 berbuntut panjang. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Gerakan Pemuda Ansor melayangkan protes.
Osama diminta memberikan klarifikasi terkait ucapannya di twitter yang menyinggung peristiwa pembakaran bendera mirip Hizbut Tahrir di Garut, Jawa Barat, saat membahas aksi reuni 212.
Advertisement
Di tengah protes tersebut, beredar kabar bahwa PBNU dan GP Ansor akan mengepung kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Kabar tersebut viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah oleh pemilik akun facebook Nanang Sugianto.
Dalam unggahannya, Nanang Sugianto menampilkan foto Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas bersama sejumlah anggota Banser yang tengah berbaris dan membawa bendera PBNU. Dalam foto tersebut, juga terdapat tulisan '10 Juta Massa PBNU dan GP Ansor akan mengepung KEDUBES SAUDI'.
Selain itu, Nanang Sugianto juga menuliskan caption dalam unggahannya tersebut. "Hahaha kenapa kedubes saudi yang di kepung..Kalo ane boleh kasih saran anda kan punya 10 juta masa..Adabaiknya mending kepapua tumpas OPM..Kan anda paling NKRI..Kan anda pemilik NKRI..Pemegang KEBHINEKAAN..Pemegang lisensi TOLERANSI..NKRI HARGA MATI..Tapi..Ada OPM Tak bereaksi..,"tulis Nanang Sugianto.
Konten tersebut telah dibagikan sebanyak 124 kali dan mendapat 152 komentar dari warganet sejak diunggah pada Kamis (6/12/2018) sekitar pukul 06.10 WIB.
Fakta
Kabar mengenai PBNU dan GP Ansor yang akan mengepung Kedubes Arab Saudi di Jakarta adalah tidak benar. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Adung Abdul Rahman.
"Enggak benar itu. Kami juga enggak tahu siapa yang bikin (kabar hoaks). Kami lagi telusuri yang bikin, kami runut siapa yang menyebarkan. Jadi ketahuan siapa yang menyebarkan," kata Adung saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Adung mengaku mendapat kabar hoaks ini sejak Kamis pagi tadi dari pesan yang di WhatsApp.
"Dari pagi tadi sudah ramai sih ya. Saya sudah dapat kabar dan sudah cek awalnya dalam bentuk meme, kemudian ada yang seperti foto baliho, itu lagi kami telusuri. Kalau misalnya ada, kami akan robohkan," terang Adung.
GP Ansor, sambung Adung, akan mempelajari masalah ini sebelum pihaknya mengambil langkah hukum. Adung pun menduga, ada sejumlah pihak yang sengaja mendiskreditkan GP Ansor dan PBNU terkait masalah ini.
"Kami pelajari dulu. Saya kira modusnya itu kan ingin mengadu domba, dan juga mendiskreditkan GP Ansor dan PBNU," tegas dia.
Tak hanya itu, akun twitter resmi GP Ansor, @Official_Ansor, juga mengklarifikasi perihal kabar rencana pengepungan ke Kedubes Arab Saudi. Dalam cuitannya, GP Ansor memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
"GP Ansor tidak pernah adakan aksi apapun terkait cuitan Dubes Saudi selain surat kepada Kemenlu dan jalur yang semestinya. Dan GP Ansor masih satu komando mensikapi hal ini, dipastikan flyer ini adalah HOAX #KitaIniSama #ansor #banser," tulis akun twitter @Official_Ansor pada 5 Desember 2018.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar berupa foto atau gambar mengenai PBNU dan GP Ansor yang akan mengepung Kedubes Arab Saudi di Jakarta tidak benar.
Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Adung Abdul Rahman sudah mengklarifikasi dan membantah kabar tersebut.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.