Facebook Terbukti Kumpulkan Riwayat SMS dan Telepon Pengguna

Praktik pengumpulan log panggilan dan SMS (log scraping) milik pengguna smartphone Android menyebabkan skandal privasi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Des 2018, 09:00 WIB
Gugatan dilakukan oleh agensi media sosial kecil dan konsultan pemasaran (Foto: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemakaian data pribadi pengguna oleh Facebook ternyata bersifat masif.

Baru-baru ini, sebuah dokumen berupa cache email internal Facebook hasil sitaan Parlemen Inggris berhasil mengungkapnya.

Lewat dokumen tersebut, diketahui kalau praktik pengumpulan log panggilan dan SMS (log scraping) milik pengguna smartphone Android menyebabkan skandal privasi.

Pasalnya, para pengguna mengatakan, tidak pernah memberikan izin pada jejaring sosial Facebook untuk mengambil data tersebut.

Informasi ini sebelumnya sudah banyak dibicarakan pada Maret lalu. Namun, saat itu perusahaan menyangkal kalau mereka melakukan log scraping tanpa izin.

Alih-alih mengakses data log pengguna, Facebook mengklaim, mereka menyediakan alat untuk ke luar dari opsi tersebut.


Ada Diskusi Internal tentang Penggunaan Metode Log Scraping

Gugatan dilakukan oleh agensi media sosial kecil dan konsultan pemasaran (Foto: Pixabay)

Namun dokumen internal itu membuktikan, ada diskusi di internal Facebook yang akhirnya membuat perusahaan memutuskan untuk mengumpulkan log panggilan dan SMS, tanpa izin penggunanya.

Dalam dokumen yang berisi email komunikasi internal Facebook pada 2015, pemimpin-pemimpin Facebook mengetahui dan sadar adanya praktik log scraping dari pengguna Facebook yang memakai Android. Hal tersebut dianggap memiliki risiko tinggi.

"Meskipun ada risiko tinggi, Tim Pertumbuhan di Facebook tetap maju dan melakukan hal tersebut," demikian dilaporkan Business Insider Singapura yang dikutip Tekno Liputan6.com, Kamis (6/12/2018).

 


Telah Rencanakan Log Scraping

Seorang demonstran beraksi terkait skandal kebocoran data Facebook di markas Parlemen Eropa di Brussel, Belgia, Selasa (22/5). Parlemen Eropa memperingatkan Facebook bahwa peraturan di Eropa lebih ketat ketimbang di AS. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Berdasarkan email yang sama, Facebook juga diduga telah merencanakan adanya fitur opt-in log scraping.

Fitur ini mengharuskan pengguna untuk secara eksplisit memberi izin ke Facebook untuk mengambil log panggilan dan SMS mereka.

Sejumlah email menunjukkan bahwa Facebook mencari cara untuk memasukkan izin yang dimaksud pada keseluruhan sistem dialog perizinan Android.

Sekadar diketahui, fitur ini akan diaktifkan otomatis saat pengguna meng-update aplikasi Facebook lewat Google Play.

Artinya, Facebook tak melewati langkah yang seharusnya, yakni saat Facebook menanyakan apakah pengguna mengizinkan sebuah aplikasi (dalam hal ini Faceboook) untuk mengakses informasi lainnya.

Misalnya saat hendak mengambil gambar pakai kamera Facebook, pengguna terlebih dahulu diminta izin, apakah boleh Facebook membuka kamera perangkat.

Dalam hal ini, tentu izin yang diminta terkait dengan akses buku telepon dan riwayat panggilan pengguna.


Dirancang Buat Tingkatkan Rekomendasi Teman

Ilustrasi SMS (prosms.eu)

Sekadar diketahui, log scraping sebenarnya dirancang untuk meningkatkan fitur bernama "People You May Know" di Facebook.

Fitur ini memberi saran pertemanan dengan pengguna lain yang dianggap potensial lantaran si pengguna memiliki nomor kontak mereka.

Fitur ini mungkin terdengar tidak berbahaya, namun fitur "People You May Know" ini dianggap rancu, setelah Facebook menolak memberikan penjelasan detail terkait bagaimana fungsinya.


Facebook Belum Beri Tanggapan

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Awalnya, Facebook berkilah mereka memberikan data lokasi untuk memberi saran kontak baru.

Namun belakangan, Facebook menyebut, informasi lokasi bukanlah titik data untuk fitur tersebut.

Business Insider telah meminta tanggapan Facebook atas hal itu, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari juru bicara Facebook.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya