Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil menjuarai kompetisi Geospasial Hackathon. Mahasiswa tersebut adalah Muhamad Iqbal Januadi Putra dan Fadhili Akbar.
Iqbal dan Fadhili menciptakan aplikasi yang didesain untuk perusahaan migas dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional melalui identifikasi rute pipa saluran dan penyederhanaan proses bisnis.
“Prestasi ini mendorong kami untuk berkarya lebih jauh sebagai sumbangsih kami kepada komunitas. Kami berterima kasih kepada Esri Indonesia atas kesempatan untuk memperkenalkan hasil inovasi kami dan berharap untuk memperoleh kesempatan berinovasi dengan menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS) di lain waktu,” kata Iqbal dan Fadhili dalam keterangannya, Kamis (6/12/2018).
Baca Juga
Advertisement
Para pemenang dipilih oleh sejumlah panel yang terdiri dari ahli industri Dr. Edy Irwansyah, ST., M.Si; Dosen Bina Nusantara (Binus) Mohamad Heru Prasetyo, S.T.; Senior Insinyur Geomatika di PT Pertamina Internasional EP; serta Reza Refialdo selaku Technical Support Team Lead di Esri Indonesia.
Selain hadiah berupa uang, para pemenang juga memperoleh lisensi perangkat lunak, kesempatan pelatihan, dan ujian.
Mereka juga memperoleh kesempatan untuk menjajaki karir di bidang industri terdepan seperti Microsoft, Lenovo, Telkom, dan Bank Muamalat.
Untuk diketahui, ajang ini bertujuan menciptakan aplikasi canggih berbasis lokasi untuk membantu komunitas dalam hidup, cara kerja, dan bertindak.
Lomba hackathon bertajuk GIS Hacks ini merupakan puncak acara pekan GIS yang digelar Fakultas Sains Komputer Universitas Binus bekerja sama dengan Esri Indonesia.
Peran GIS dalam era Big Data
Dengan tema “Peran GIS dalam era Big Data”, pekan acara ini dihadiri oleh sekitar 400 praktisi industri, mahasiswa dan akademis untuk merayakan transformasi teknologi GIS dan perannya dalam perjalanan Indonesia menuju 4th Industrial Revolution (4IR).
Menurut CEO Esri Indonesia, Achmad Istamar, Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) memiliki peranan penting dalam 4IR.
“Kunci keberhasilan 4IR adalah kemampuan untuk menyatukan jumlah data yang banyak untuk diolah menjadi analisis tajam. Teknologi geospasial dan Geo-Artificial Intelligence merupakan kunci untuk menyatukan data, mengambil kesimpulan yang kemudian disajikan untuk mendukung pengambilan keputusan,” ucapnya menambahkan.
Istamar melanjutkan bahwa untuk meraih keberhasilan 4IR, Esri Indonesia telah dipercayai oleh klien untuk menciptakan kemampuan inovatif Geo-Artificial Intelligence berdasarkan data spasial dengan tujuan memperbaiki proses perencanaan, alokasi sumber, dan pengambilan keputusan di Indonesia.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement