Karyawan Facebook Pakai Ponsel Sekali Pakai untuk Bully Perusahaan

Gara-gara ketakutan diretas baik oleh Facebook sendiri ataupun pihak lain, karyawan Facebook kabarnya sampai membeli ponsel sekali pakai.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Des 2018, 14:00 WIB
Ini pernyataan bos Facebook, Mark Zuckerberg terkait karyawannya yang berani menghina India!

Liputan6.com, Jakarta - Facebook belakangan ini ramai dituding mengalami kebocoran dan penyalahgunaan data.

Gara-gara ketakutan diretas baik oleh Facebook sendiri ataupun pihak lain, karyawan Facebook kabarnya sampai membeli ponsel sekali pakai (disposable). Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh BuzzFeed News.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider, Jumat (7/12/2018), karyawan Facebook menggunakan ponsel sekali pakai itu untuk menjelek-jelekkan perusahaan dengan sesama karyawan. Demikian menurut keterangan seorang mantan karyawan senior Facebook.

Disebutkan, ada ketakutan berkembang di antara karyawan yang merenungkan masa depan mereka di Facebook.

Sumber yang sama menyebutkan, skandal yang terjadi di Facebook telah menyebabkan suasana di internal Facebook menjadi tidak bersahabat dan memecah belah karyawan.


Karyawan Terbelah Jadi 2 Kubu

Kantor Facebook Indonesia. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Pada satu sisi, ada kelompok karyawan yang setia pada pemimpin Facebook saat ini.

Namun, ada kelompok karyawan yang mempersiapkan "kehancuran perusahaan yang lebih besar," kata mantan karyawan yang tak diungkap namanya itu.

Eks karyawan senior Facebook ini membeberkan, "timbul perasaan paranoia, dengan penggunaan smartphone sekali pakai sebagai gejala dari paranoia tersebut."


Penuh Tantangan

Kantor Facebook yang menggabungkan konsep collaborative space dan ruangan pribadi (sumber: business insider)

Pihak Facebook pun ketika dikonfirmasi mengenai hal ini belum memberikan komentarnya.

Seorang juru bicara Facebook hanya menyebut, "ini merupakan masa yang penuh tantangan, kami berupaya untuk membuat kemajuan atas masalah yang kami hadapi."

Facebook memang tengah didera masalah. Mulai dari data pengguna yang disalahgunakan untuk kampanye politik lewat skandal Cambridge Analytica, data pengguna diretas hacker, hingga pengguna mulai menghapus akun Facebook mereka.

Belum lagi, belakangan ini ramai adanya teori konspirasi Facebook anti George Soros. Tidak hanya itu, para investor mulai mendorong agar CEO Mark Zuckerberg dan COO Sheryl Sandberg mundur dari posisinya.


Dokumen Internal Facebook Dibeberkan

CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: Wallpapers Web)

Sebelumnya, Parlemen Inggris mempublikasikan sebuah dokumen rahasia Facebook yang disita dari sebuah pengembang yang menggugat Facebook.

Dokumen tersebut dipublikasikan secara terbuka di website Digital, Culture, Media, and Sport Committee dari Parlemen Inggris.

Komite tersebut merupakan komite yang menginvestigasi standard privasi sebagai bagian dari upaya memerangi misinformasi dan kabar palsu.


Isi Dokumen Internal

Seorang demonstran beraksi terkait skandal kebocoran data Facebook di markas Parlemen Eropa di Brussel, Belgia, Selasa (22/5). Parlemen Eropa memperingatkan Facebook bahwa peraturan di Eropa lebih ketat ketimbang di AS. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Salah satu informasi yang didapatkan dari dokumen internal itu, menurut anggota Parlemen dari Partai Konservatif Damian Collins adalah, "ide menghubungkan akses daftar teman ke developer yang terhubung dengan Facebook dengan sejumlah bayaran."

"Dokumen ini juga berisi email yang menunjukkan bukti, CEO Facebook Mark Zuckerberg secara personal menyetujui keputusan untuk menolak akses data untuk platform video milik Twitter, Vine," kata Collins.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya