Liputan6.com, California - Sebanyak 36.000 cacing gelang akan diluncurkan ke ruang angkasa dalam misi pengiriman kargo SpaceX, berdasarkan laporan yang dimuat dalam Live Science, yang dikutip pada Kamis (6/12/2018).
Roket ini rencananya akan terbang menuju International Space Station (ISS) atau Stasiun Luar Angkasa Internasional yang berada di atas SpaceX Dragon.
Advertisement
Namun, rencana tersebut harus ditunda, setelah sebelumnya peluncuran dijadwalkan dilakukan pada Rabu, 4 Desember. Para ilmuwan khawatir bahwa hewan eksoskeleton (tidak memiliki kerangka internal) tersebut akan "terlalu tua" untuk beberapa percobaan, menurut BBC.
Pada saat peluncuran dilakukan, cacing seharusnya baru saja berubah menjadi dewasa.
Jika semua berjalan dengan sesuai rencana awal, makhluk kecil itu mungkin bisa membantu para periset SpaceX untuk memahami "mengapa dan bagaimana astronaut bisa kehilangan massa otot ketika berada di angkasa luar."
Dengan adanya nol gravitasi, orang seharusnya tidak mengeluarkan banyak energi dan menggunakan ototnya untuk bergerak dan menopang dirinya sendiri.
Menurut laporan The Conversation yang ditulis oleh pakar olahraga Christopher Gaffney dan ahli fisiologi Bethan Phillips, para kosmonaut dapat kehilangan massa otot sebanyak yang kegiatan yang mereka lakukan di Bumi, jika mereka berusia antara 40 hingga 80 tahun.
Meskipun ini adalah permasalahan yang sudah lama didalami oleh para peneliti, dan astronaut telah melakukan latihan berjam-jam setiap hari saat berada di ruang angkasa, namun belum ada yang dapat mencegah kehilangan massa otot.
Demi menemukan solusinya, ilmuwan-ilmuwan di SpaceX akan mengemas 36.000 cacing gelang (Caenorhabditis elegans) ke dalam kantong plastik dan mengirimnya ke ISS.
Di sana, cacing-cacing ini akan dibiarkan hidup dan bereproduksi selama sekitar 6,5 hari. Setelah itu, mereka akan dibekukan, sampai waktunya untuk kembali ke Bumi tiba.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Meneliti Otak Cacing
Setelah sampai di Bumi, para ilmuwan akan memeriksa sel-sel otak cacing-cacing itu untuk menemukan tanda-tanda stres dan bagaimana pengaruhnya terhadap otot-otot mereka ketika ada di ruang angkasa.
Beberapa cacing diterapi dengan obat-obatan yang dinilai mampu mencegah kehilangan massa otot, dengan menargetkan gen yang sebelumnya dinilai kurang terekspresikan di ruang angkasa daripada saat ada di Bumi.
Sementara itu, cacing-cacing lain telah diubah gennya, sehingga mereka mengonsumsi lebih banyak atau lebih sedikit glukosa.
Advertisement