Liputan6.com, Ubud - Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU), Houlin Zhao, mendorong negara anggota ASEAN untuk membantu dunia lebih terhubung dengan internet.
Kerja sama ini sangat dibutuhkan mengingat setengah populasi dunia belum terhubung dengan internet.
"Kami punya tantangan karena kalian tahu saat ini banyak orang sudah menggunakan ponsel yakni smartphone," ungkap Zhao saat ditemui dalam acara ASEAN TELMIN ke-18 di Ubud, Bali, Kamis (6/12/2018), kemarin.
Baca Juga
Advertisement
"Namun, di dunia ini masih ada setengah populasi dunia yang belum terkoneksi online dan setengahnya ini belum bisa menikmati smartphone. Jadi kami harus bekerja keras untuk mengajak para mitra kami dan para pemangku kepentingan untuk menghubungkan orang-orang yang belum terhubung."
Zhao menyebut berbagai proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di ASEAN dapat membantu penetrasi internet di dunia. Penetrasi internet di ASEAN diperkirakan sudah mencapai 60 persen.
Puji Proyek Palapa Ring
Zhao pun menilai proyek pembangunan jaringan serat optik nasional, Palapa Ring, dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk meningkatkan penetrasi internet.
"Indonesia memiliki kapabilitas internet, dan sekarang kita tahu ada rencana ambisius menghubungkan pulau-pulau dengan broadband melalui kabel laut, dan ini bagus. Dia (Menkominfo Rudiantara) juga memastikan semua orang mendapatkan keuntungan yang sama dari TIK," tuturnya.
Pengembangan yang dilakukan Indonesia di sektor TIK ini, kata Zhao, tidak hanya bisa akan memberikan keuntungan di masa depan. Namun, juga bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain.
"Belum semuanya mendapatkan keuntungan dari teknologi TIK semacam ini (Palapa Ring). Jadi kita harus memastikan untuk tidak meninggalkan yang lain di belakang," sambungnya.
Lebih lanjut, Zhou dalam ASEAN TELMIN ke-18 juga mendorong negara anggota ASEAN membangun hubungan dekat dengan Afrika untuk bekerja sama membantu meningkatkan konektivitas internet di wilayah tersebut. Selain itu juga mencari peluang kerja sama keduanya.
"Kami berharap untuk melihat tidak hanya hubungan antara ITU dan para menteri ASEAN, tapi juga ASEAN dengan benua lain. ITU bersedia memfasilitasi hubungan ini," ujar Zhou.
Advertisement
Sekjen ITU Puji ASEAN TELMIN ke-18
ASEAN TELMIN ke-18 memilih konsep berbeda dibandingkan acara tahun-tahun sebelumnya. Acara tahun ini dibuat dengan konsep lebih santai dan dekat dengan alam.
Menkominfo, Rudiantara, selaku ketua penyelenggara ASEAN TELMIN ke-18 memilih Mandapa, Ritz Carlton, Ubud, Bali, untuk menggelar acara ini.
Ruang rapat utama acara ini bukan di dalam gedung, tapi sebuah tenda di tengah sawah yang berada di dalam Mandapa. Zhou pun memuji pemilihan tempat ini.
"Tempatnya sangat indah dan kami semua sangat senang di sini. Kami menikmati fasilitas rapat di sini yang sangat dekat dengan alam, banyak pepohonan," kata Zhou.
ASEAN TELMIN ke-18 digelar selama dua hari, 5-6 Desember 2018 di Ubud, Bali, setelah dua hari sebelumnya digelar Telecommunicationa and Information Technology Senior Officials Meeting (TELSOM). TELSOM dihadiri para pejabat ASEAN setingkat Sekjen.
Tema ASEAN TELMIN pada tahun ini adalah Aiming the Future of Digital Ecosystem for ASEAN Prosperity, dengan fokus pada berbagai hal yang memengaruhi dinamika digital di ASEAN.
ASEAN TELMIN dihadiri oleh para menteri TIK di ASEAN, serta perwakilan mitra kerja yakni menteri TIK dari Korea, Jepang, dan Tiongkok. Turut pula hadir Sekjen ASEAN dan ITU.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: