Liputan6.com, Beijing - Ratu kecantikan lain dari Jepang tengah menjadi sorotan. Namanya menjadi berita utama, bukan hanya karena kecantikan fisiknya, tetapi juga garis keturunannya.
Miss World Japan 2018, Kanako Date ternyata keturunan langsung Date Masamune, penguasa klan samurai yang kuat selama era feodal Jepang, demikian seperti dilaporkan oleh IT Media melalui SoraNews24 edisi Minggu 2 Desember yang dikutip dari Asia One, Jumat (7/12/2018).
Advertisement
Masamune, seorang prajurit dan pemimpin yang legendaris, dikenal dengan julukan "One-Eyed Dragon."
Masamune, yang merupakan kakek buyut Date ke 21, adalah seorang ahli taktik yang memerintah di dekat Sendai--saat ini di Prefektur Miyagi--sampai kematiannya pada 1636, kata laporan itu. Karakter ikonik ini sering digambarkan dalam drama periode Jepang, sebagai sosok samurai dengan satu mata. Ia kehilangan sebelah matanya karena cacar ketika ia masih kecil.
Penemuan ini mengejutkan para penggemar Date yang terpesona dengan keterampilan ratu kecantikan itu, di tengah seabrek kebisaan wanita cantik tersebut.
Salah satunya adalah kemampuan Date menembakkan panah, sesuai dengan resume Miss World Japan miliknya. Dia juga seorang poliglot, dapat berbicara enam bahasa (Inggris, Perancis, Jerman, Korea, Jepang dan Italia), bermain ski, berenang dan bermain koto, instrumen senar Jepang.
Mahasiswa hukum tahun keempat ini juga dikenal karena bakatnya dalam bernyanyi.
Selama sesi unjuk talenta Miss World 2018 yang diadakan pada 28 November di Tiongkok, Date mendapat tepuk tangan meriah dari para juri dan penonton. Mereka terkagum dengan penampilannya, "Vissi d'Arte", menyanyikan soprano dari peran opera dua babak "Tosca" karya Giacomo Puccini.
Adegan itu juga di-posting sang ratu kecantikan Jepang 2018 itu di Facebook miliknya pada hari yang sama.
Berkat penampilannya itu, ia memenangkan tantangan itu, sehingga memberinya kesempatan menuju perempat final.
Date akan memperebutkan posisi tersebut dengan wakil dari Filipina, Katarina Rodriguez, untuk mahkota Miss World 2018 pada 8 Desember.
Saksikan juga video berikut ini:
Kontroversi Miss Japan Berwajah India
Sebelumnya, pemenang Miss Japan 2016 jadi sorotan. Wanita itu peranakan campuran dua negara. Dia adalah Priyanka Yoshikawa, gadis kelahiran orangtua India-Jepang di Tokyo.
Wanita yang memiliki sertifikat sebagai pelatih gajah ini dinobatkan sebagai Miss Jepang 2016 pada Senin, 5 September 2016. Kemenangan besar gadis berusia 22 tahun ini terjadi setahun setelah Ariana Miyamoto, wanita Jepang berkulit hitam memenangi gelar Miss Universe Jepang 2015.
Miyamoto adalah wanita ras campuran Jepang pertama yang memenangi kontes kecantikan di negara yang sebagian besar merupakan ras homogen. Ia dihujani komentar negatif setelah dinobatkan.
Akan tetapi, kemenangan Miyamoto mendorong orang lain untuk mengikuti jejaknya.
"Saya tidak tahu Ariana secara pribadi, tapi saya menjadi penggemar besarnya. Dia telah mengilhami saya untuk memenangkan persaingan," kata Yoshikawa kepada CNN yang Liputan6.com kutip pada Kamis, 8 September 2016.
Tak seperti Miyamoto yang menuai hujatan, kemenangan Yoshikawa mendapat lebih banyak respons positif. Bahkan, orang berharap dia mewakili Jepang dalam kompetisi Miss World di Washington DC pada Desember ini.
Namun, beberapa merespons negatif. "Bisakah ras Jepang asli ikut serta?" tanya salah satu pengguna Twitter.
Yoshikawa yang telah menghabiskan waktunya untuk menjalankan tugas di AS dan India mengatakan bahwa ketika ia pindah kembali ke Jepang atau dari bepergian ke luar negeri, kadang-kadang orang akan bertanya tentang asal-usul dirinya.
"Jika aku berada di India, orang tidak akan bertanya," ucap Yoshikawa kepada CNN.
Miss Japan itu tidak membiarkan komentar negatif atau pertanyaan yang ingin menjatuhkan dirinya. Dia mengatakan kepada CNN bahwa dia merasa bahwa baik Jepang dan dunia menjadi lebih beragam.
Direktur Miss World Japan Office, Tomoko Morikawa, mengatakan kepada CNN bahwa standar kecantikan Jepang berubah. Yoshikawa telah dipilih tahun ini berdasarkan pada kedua penampilan dan kontribusi kepada masyarakat.
"Kami belum menerima komentar kritis pada dirinya selama ini. Dia bilingual dan internasional, dia adalah orang yang benar-benar cocok mewakili Jepang di panggung dunia," kata Morikawa.
Advertisement