Polri Belum Pastikan Kaitan Penembakan di Papua dengan OPM

Meski OPM sendiri mengaku bertanggung jawab pada penyerangan di Papua itu, dia mengatakan kepolisian tidak ingin terburu-buru menyimpulkan

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2018, 18:45 WIB
Polisi dan tim medis membawa seorang anggota Brimob yang tertembak saat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Rabu (5/12). Korban saat ini mendapat perawatan medis di sebuah rumah sakit di Wamena. (ANYONG/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Polri belum dapat memastikan kelompok bersenjata yang menyerang puluhan pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, Papua, adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Muhammad Iqbal mengatakan tim masih menyelidikinya.

"Sekarang ini tim sedang bergerak melakukan penegakan hukum. Nanti kalau sudah clear semua, sudah detail semua, baru bisa jawab kelompok mana yang bermain, ada afiliasi betul tidak dengan OPM," kata Iqbal saat ditemui di Mapolda DIY, Jumat (7/12/2018).

Meski OPM sendiri mengaku bertanggung jawab pada penyerangan di Papua itu, dia mengatakan kepolisian tidak ingin terburu-buru menyimpulkan dan menjadikan pernyataan itu sebagai bahan pertimbangan saja.

"Kami punya SOP sendiri karena ini koridor hukum, perbuatan melawan hukum, kepolisian akan ada di depan dan dibantu penuh TNI. Kami sudah paham ada beberapa narasi yang sudah dibuzer oleh yang mengaku jubir OPM. Itu jadi bahan saja, tapi kami belum pastikan. Kami tidak mau terpancing oleh propaganda mereka," ujar Iqbal seperti dilansir Antara.

Sebenarnya, lanjut dia, polisi telah memahami dari mana kelompok kriminal bersenjata di Papua itu berasal. Namun, polisi masih fokus mengejar kelompok tersebut sehingga mereka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kami sudah paham ini kelompok mana, mungkin narasi-narasi ini sudah beredar di media, doakan saja dan dukung TNI dan Polri bisa akan segera melakukan proses hukum. Kami akan kejar di manapun mereka berada," kata Iqbal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Evakuasi Korban

Tentara memasukkan peti jenazah korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ke dalam pesawat pengangkut di Wamena, Papua, Kamis (6/12). Korban meninggal dan selamat dievakuasi dari Distrik Mbua ke Timika. (STAF STEEL/AFP)

Iqbal menegaskan tim gabungan TNI dan Polri telah menguasai keadaan di Kabupaten Nduga. Tim juga telah berhasil mengevakuasi korban serta membebaskan tawanan yang merupakan para pekerja proyek Trans Papua.

"Ada belasan korban tewas sudah dievakuasi bahkan sudah dipertemukan dengan keluarga. Kita akan lakukan proses saintifik investigasi, itu adalah SOP yang harus dilakukan," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata, Minggu malam (2/12).

Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya