Jangan Mager, Ini Saran Dokter agar Bisa Jalani Aktivitas Fisik Meski Sibuk

Jangan mager alias malas gerak. Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar Anda tetap melakukan aktivitas fisik di tengah aktivitas yang padat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Des 2018, 12:00 WIB
Petinju Indonesia, Daud Yordan atau Cino menaiki dan menuruni tangga di Gelora Bung Karno. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kesibukan bekerja atau sekolah, selalu sempatkan untuk melakukan aktivitas fisik. Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukana aktivitas fisik di tengah kesibukan.

"Meski disibukkan dengan rutinitas sehari-hari, sesungguhnya aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat umum," kata Michael dalam konferensi pers Ayo Indonesia Bergerak di RPTRA Borobudur Jakarta Pusat pada Jumat (7/12/2018).

Contohnya Anda bisa memilih naik atau turun tangga saat menuju meja kerja dibandingkan naik lift atau eskalator. Tak jarang juga beberapa kantor memiliki jadwal senam atau olahraga bersama, ikuti saja.

Pastikan, kata Michael, setiap menjalankan aktivitas fisik itu dilakukan dengan prinsip BBTT alias Baik, Benar, Terukur dan Teratur seperti dikutip dari rilis yang Liputan6-Health terima.

 

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) beserta jajaran direksi BPJS Kesehatan, dan belasan ribu peserta JKN-KIS senam bersama pada Minggu, 29 Juli 2018 di Lapangan Monas, Jakarta. ( Foto: Humas BPJS Kesehatan)

Apa itu BBTT? Baik yaitu aktivitas fisik disesuaikan dengan kondisi fisik dan lingkungan. Benar yaitu aktivitas fisik dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Lalu, Terukur yaitu aktivitas fisik dilakukan dengan mengukur intensitas dan waktu latihan. Terakhir, Teratur yaitu aktivitas fisik dilakukan teratur 3 hingga 5 kali dalam seminggu.

Bila menerapkan prinsip tersebut, aneka manfaat sehat pun bisa didapat. Mulai dari meningkatkan kebugaran jasmani, mencegah stres, mempertahankan berat badan ideal dan mencegah kegemukan serta mengurangi risiko berbagai penyakit tidak menular.

 


Makin banyak yang malas bergerak

Malas gerak (iStockphoto)

Kampanye Ayo Indonesia Bergerak yang diinisiasi Kementerian Kesehatan dilakukan bukan tanpa alasan. Kini, makin banyak orang yang malas bergerak alias mager.

"Gaya hidup sedentari telah menjadi isu kesehatan di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan peningkatan jumlah penduduk Indonesia berusia lebih dari 10 tahun yang kurang beraktivitas fisik yaitu dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen," kata Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI, Kartini Rustandi di kesempatan yang sama.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya